(Business Lounge – Dominate The Market) Mungkin Anda sering mendengar istilah hard selling dan soft selling. Manakah yang lebih menguntungkan atau lebih terbukti menarik pembeli ? Berikut ini beberapa penjelasan mengenai hard selling dan soft selling.
Hard selling dapat diartikan sebagai penjualan secara langsung, to the point, dimana dengan cara ini sangat terlihat penjualan yang agresif dan langsung pada sasaran. Mungkin kita sering melihat iklan-iklan yang menggunakan strategi hard selling ini. Ketika Anda membacanya, Anda langsung dapat mengetahui produk apa yang dijual dan penawaran apa yang disampaikan. Ciri-cirinya biasanya menggunakan kata-kata yang bombastis dan sifatnya cenderung provokatif. Bagi sebagian orang hal ini merupakan nilai plus , calon customer dapat mengetahui secara langsung apa yang diinginkan oleh si penjual dan tidak sedikit yang akan tergiur dan akan mengikuti apa yang dikatakan di dalamnya.
Soft selling merupakan penjualan secara halus, jauh dari kata-kata provokatif. Walaupun tujuannya berjualan tetapi seolah tidak terilihat berjualan. Ciri-ciri penjualan dengan cara soft selling ini adalah lebih banyak menyampaikan sifat-sifat edukasi, dengan mengungkapkan manfaat produk yang dijual, keunggulan-keunggulannya dibandingkan dengan produk yang lain. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan konsumen untuk kemudian membeli produk yang ditawarkan. Dengan cara soft selling ini , calon customer akan merasa lebih nyaman dan aman ketika membeli produk yang ditawarkan.
Lalu, manakah yang lebih baik, hard selling atau soft selling ? Strategi manakah yang seharusnya dipakai untuk meningkatkan penjualan ? Jawabannya sangat sederhana, kombinasikan kedua strategi tersebut, baik hard selling maupun soft selling.
Dengan memadukan strategi keduanya, selain kita menggunakan strategi penjualan langsung, yang tak kalah penting adalah adanya edukasi terhadap produk yang kita pasarkan. Jadi selain kita menawarkan produk kita , kita juga menyampaikan penjelasan selengkap mungkin tentang produk yang kita jual sekaligus keunggulannya dibandingkan produk sejenis lainnya. Dengan begitu, calon konsumen tidak hanya mengenal kita dari satu sisi saja, melainkan juga dari sisi yang lain. Yakni sebagai partner setia yang tidak hanya menjual produk saja, tapi juga bisa memberi sesuatu yang banyak memberi manfaat bagi konsumen tersebut walau dengan tanpa membelinya. Hal ini akan menumbuhkan kepercayaan dari calon customer Anda, karena Anda telah menciptakan kesan bahwa Anda tidak hanya mencari keuntungan sendiri. Mungkin saja pada saat itu calon customer Anda belum melakukan penjualan, tetapi dengan kepercayaan yang sudah Anda bangun, tidak menutup kemungkinan, calon customer Anda akan melakukan penjualan pada waktu-waktu mendatang.
Happy Selling !!
Vera Indriani/Contributor/VMN/BL
Editor: Ruth Berlian