Bangsa Indonesia: Bangsa yang Murah Hati

(Business Lounge – News & Insight)

Hari ini merupakan hari  yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Oleh karena hari ini Presiden pilihan rakyat Joko Widodo dan wakil presiden Moh. Jusuf Kalla akan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden RI ke-7 periode 2014 – 2019.  Satu era baru dimulai bagi bangsa Indonesia dan seluruh rakyat menyambutnya dengan gembira dan ucapan syukur.  Terlihat dari spontanitas masyarakat, seperti para pedagang kali lima yang dengan sukarela memberikan dagangannya, para seniman mementaskan karya seninya dengan sukarela pada hari pelantikan presiden RI ke-7 ini dengan sebuah pesta yang disebut Pesta Rakyat.  Presiden baru kita berasal dari desa di  Surakarta, seorang rakyat biasa.  Sehingga tidak mengherankan jika seluruh rakyat Indonesia yang 80%-nya adalah rakyat biasa, semua  menyambut hari pelantikan sang presiden rakyat ini dengan meriah.

Bangsa yang Ber-bhinneka Tunggal Ika

Hari  ini kembali bangsa Indonesia kepada satu kesatuan dan persatuan Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini pun oleh para pendiri negeri ini dan seluruh rakyat Indonesia dicantumkan pada lambang negara Garuda Pancasila. Kalimat itu sendiri diambil dari falsafah Nusantara yang sejak jaman Kerajaan Majapahit  telah digunakan  sebagai motto pemersatu wilayah di kawasan Nusantara.  Satu keluarga besar yang tidak luput dari rasa saling menyayangi yang diwujutkan dalam keinginan memberi.

Mungkin Anda pernah mendengar di daerah Jawa Tengah, karena tidak tega melihat tetangga tidak sanggup membuat pagar rumah maka rasa solidaritas yang tinggi antar warga melahirkan sebuah cara yaitu arisan pagar. Bagi nama yang keluar ketika dikocok maka akan dibantu membangun pagar oleh peserta kumpulan. Dengan cara ini akhirnya seluruh warga memiliki pagar yang bagus dan rapi dan seragam. Menyusul adanya arisan jamban, juga adanya kebiasaan kunjungan tetangga yang sakit, silaturahmi pada hari raya yang intinya meluapkan rasa ingin memberi. Sifat baik seperti sudah sejak jaman kerajaan dulu kala saat para rakyat memberikan persembahan kepada Raja yang dicintai berupa hasil bumi atau buah tangan apapun yang dimiliki.

Bangsa yang Bermurah Hati

Kesadaran akan hidup bersama di dalam keberagaman sudah tumbuh dan menjadi jiwa serta semangat pada bangsa kita memang sudah sejak dulu kala, sebelum peradaban modern seperti saat ini. Fenomena ini kembali terlihat pada hari ini yang merupakan luapan gelombang kegembiaraan besar seluruh rakyat menyambut pelantikan seorang anak ndeso sederhana tapi sangat dicintai, Jokowi yang dilantik menjadi pemimpin tertinggi di Republik ini. Hal ini sebenarnya sudah dimulai sejak masa kampanye ketika para relawan dan artis rela menggelar konser akbar salam dua jari tanpa meminta balasan uang sepeserpun.

Lebih lagi hari ini berderet sepanjang bundaran HI sampai Monas pedagang-pedagang kecil yang mendukung acara kirab menyambut presiden baru Jokowi dengan “mempersembahkan” apa yang ada padanya tanpa hitung-hitungan. Kalau seorang penjual mie ayam dengan omset 100 mangkok seharga Rp. 12.000/porsi, memberikan total dagangannya hari ini untuk rakyat yang datang berpesta dengan gratis, ini luar biasa. Artinya tukang tersebut memberikan semua yang dimilikinya pada hari itu, modal dan profitnya, ibarat memberikan piring nasinya kepada orang lain. Bukan hanya satu dua orang tukang penjual tapi ratusan bahkan mungkin ribuan baik tukang mie ayam, bakso, siomay dan berbagai minuman serta makanan ringan lainnya. Sangat fenomenal…ada kekuatan dari atas yang menggerakkan rakyat menjadi begitu bermurah hati.

Dari beberapa media on-line yang memberitakan pesta rakyat ini sejak masa persiapan, dilansir ada 670 gerobak  yang akan menyajikan sekitar  112.500 porsi mi ayam baso, 7.000 ketoprak, dan 5.000 porsi siomay. Nasi bungkus tersedia 25.000 bungkus. Makanan ini disajikan di 3 titik lokasi yaitu di seputaran Bundaran HoteI Indonesia, di Jalan Sutan Syahrir dan Imam Bonjol, titik kedua sepanjang HI sampai Istana, lalu ketiga di Monas.

Kalangan artis juga selalu ambil bagian dalam acara syukuran ini. Sejumlah musisi top mulai dari Pop The Disco, Omni, Pop Out, Wong Pitu, Sigit Wardana, The Bandit, J-Flow, Kill the DJ, Saykoji, Soul ID, Yacko, Mike Mohede Indonesian Idol, Michael Indonesian Idol, Kikan Namara, Marcell, Vicky Shu, Delon, Vidi Aldiano, Syahrini, Nidji, GIGI, Deadsquad, SlankFfeat,Oppie, dan lain-lain.  Acara akan digelar sejak pukul 10.00-22.00 WIB.

Bagaimana dengan mereka yang tidak sempat hadir ke lokasi? Wow…ternyata kantor-kantor pemerintah, bank-bank besar di Jakarta juga mengadakan perayaan sendiri. Sore hari usai jam kantor Direksi mengundang seluruh pegawai untuk menuju ruang yang disiapkan untuk makan dan disitu tersaji berbagai menu gratis bagi pegawai. Bubur ayam, baso, siomay juga….Benar-benar sebuah pesta dari dan untuk rakyat yang baru kali ini terjadi di Indonesia. Kemurahan hati rakyat di jalan raya lapangan maupun perkantoran terjadi.

Bangsa yang Bergotong Royong

Sesungguhnya bangsa kita memiliki sifat-sifat positif yang diturunkan oleh para leluhur yaitu cinta tanah air, semangat kebangsaan  dan sifat gotong royong yaitu selalu ingin menolong, memberi bantuan pada yang lain. Ungkapan rasa cinta kepada kepala Negara dan sesama rakyat ini juga disambut positif oleh bangsa-bangsa lainnya, terbukti dengan kehadiran Menlu AS, PM Australia,  PM Brunei Darussalam, PM Malaysia, sampai dengan group band Arkarna dari Inggris yang akan memeriahkan pesta  rakyat hari ini.  Sifat-sifat positif dari leluhur kita,  hari ini bangkit kembali. Satu era baru terjadi bagi bangsa Indonesia.

Bangkitlah Indonesiaku, negeriku  tercinta .. songsonglah hari esok dalam kesatuan dan persatuan,   kebersamaan,  gotong royong dan saling memberi untuk  kesejahteraan bersama.

Selamat menunaikan tugas mulia untuk Jokowi & Yusuf Kalla, sukses menanti.

Lidia/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x