SoftBank Corp Akan Akuisisi DreamWorks Animation

(Business Lounge-Business Insight)- Ditengah maraknya aksi-aksi akuisisi beberapa perusahaan besar telekomunikasi maka berhembus kabar bahwa raksasa telekomunikasi Jepang, SoftBank Corp tengah bernegosiasi untuk mengakuisisi DreamWorks Animation SKG Inc. Hal ini menjadi suatu momentum kebangkitan bagi DreamWorks sejak melakukan go public pada tahun 2004.

Seperti yang dikutip dari The Wall Street Journal, bahwa sejak berpisah dari DreamWorks SKG dan melantai di bursa, saham DreamWorks Animation sering sekali menghadapi up and down tergantung dengan performa film-filmnya di box office.

Dalam beberapa tahun terakhir, CEO-nya, Jeffrey Katzenberg bekerja keras untuk melakukan perubahan yang positif sehingga dalam jangka panjang dapat segera lakukan penyelamatan terhdap perusahaannya.

Beberapa tahun belakangan ini serangkaian film yang tidak berhasil di box office sangat merugikan saham DreamWorks Animation. Jeffrey Katzenberg pun akhirnya berusaha meyakinkan penanam modal bahwa perusahaan perlu merambah industri seperti televisi, video digital, dan produk konsumen agar sahamnya tak terlalu bergantung pada dua atau tiga film panjang yang dirilis DreamWorks Animation setiap tahunnya.

Langkah penyelamatan lainnya, DreamWorks Animation juga berupaya mengurangi biaya produksi filmnya yang menembus $100 juta. Film-film tersebut juga ditargetkan harus sukses di pasar agar mencapai break even. Seperti yang kita ketahui, DreamWorks Animation merupakan perusahaan di balik beberapa film animasi tersukses sepanjang sejarah, yang meliputi “Shrek” dan “Madagascar.”

Dari pihak SoftBank sendiri, setidaknya sekitar sebulan yang lalu, SoftBank membatalkan rencananya mengakuisisi sebuah perusahaan besar Amerika. Setelah mengambil alih Sprint Corp, operator seluler terbesar ketiga di Amerika Serikat pada 2013 maka SoftBank mengincar operator terbesar keempat, T-Mobile U.S. Inc.

Namun, secara mendadak, SoftBank membatalkan rencananya pada Agustus setelah dihadapkan pada keraguan kuat dari regulator yang menentang pemusatan kepemilikan dalam industri telekomunikasi.

CEO SoftBank, Masayoshi Son, telah beberapa kali mencoba mengakuisisi pembuat konten namun pada tahun 2013 lalu, SoftBank tidak berhasil membeli Universal Music Group, perusahaan musik rekaman terbesar di dunia milik Vivendi SA.

 

 

Febe/Journalist/VM/BL
Editor: Tania Tobing
Image:Wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x