(Business Lounge – News) Soviet pernah memiliki sebuah pos penyadapan elektronik di Pulau Karibia untuk memata-matai AS selama perang dingin terjadi. Di luar dugaan, Rusia dan Kuba telah bersepakat untuk membuka kembali pos tersebut. Pos tersebut bernama The Lourdes yang terletak pada pangkalan dekat Havana berjarak 250km (150 mil) dari pantai AS. Hal ini terjadi akibat menurunnya hubungan Rusia-AS secara drastis selama konflik Ukraina terjadi dan aneksasi Rusia atas Crimea.
Perjanjian ini dibuat ketika Putin mengunjungi Negara-negara komunis pada pekan lalu seperti yang dilaporkan oleh surat kabar Kommersant. Seperti yang dilansir oleh Reuters, Kommersant pun telah memberikan konfirmasi adanya perjanjian kerangka kerja yang telah disepakati antara Rusia dan Kuba. Namun Putin masih belum membenarkan hal ini.
The Lourdes mulai beroperasi pada tahun 1967 dan memberikan informasi intelijen untuk badan keamanan negara Soviet. Pos ini juga menangani komunikasi rahasia untuk angkatan laut Soviet. Pada zaman itu sekitar 3.000 tenaga spesialis bekerja di sana. Pada tahun 1990-an Rusia mengurangi setengah dari staf yang ada. Kommersant mengatakan staf pada tingkat itu tidak akan diperlukan saat ini, karena adanya perbaikan dalam teknologi.
Tetapi kemudian pangkalan ini ditutup pada tahun 2001 oleh karena adanya kekuatiran biaya. Ketika itu Rusia wajib membayar biaya tahunan atau sewa tahunan kepada Kuba sebesar $ 200 juta.
Kuba adalah “hotspot” Perang Dingin pada waktu itu. sempat terjadi krisis atas rudal Soviet di Kuba pada tahun 1962 yang hampir berubah menjadi perang nuklir.
Pada kunjungan Putin ke Kuba pekan lalu juga telah disetujui penghapusan 90% hutang Kuba kepada Soviet atau 90% dari $ 32bn (£ 19bn).
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image : Youtube