Sony Mulai Merambah Sektor Real Estate

(Business Lounge – World Today) – Raksasa elektronik kenamaan asal Jepang, Sony, kelihatannya saat ini mulai menjauh dari bisnis intinya dengan merambah sektor real estate.

Pada hari Kamis, perusahaan tersebut mengatakan tengah menjajaki bisnis real estate di Jepang dengan harapan dapat menciptakan sumber pemasukan baru di tengah kerugian yang sempat terjadi sektor elektronik konsumen.

Sektor real estate yang ingin dirambah, hanyalah satu dari sekian banyak bisnis yang ingin dikembangkan Sony di bawah pimpinan seorang eksekutif yang dipilih secara langsung oleh Kazuo Hirai, sang direktur utama.

Melalui proyek tersebut, perusahaan akan menggelar kompetisi internal selama tiga bulan sekali yang memungkinkan para pegawai untuk mengajukan gagasan baru. Departemen yang menyaring gagasan itu dikepalai oleh Hiroki Totoki, wakil presiden senior Sony yang mengepalai urusan perencanaan korporasi. Totoki pun dikenal memiliki peran penting dalam mendirikan Bank Sony pada awal dasawarsa 2000-an.

Bisnis real estate adalah salah satu gagasan yang diajukan oleh manajer menengah. Totoki menyukai gagasan tersebut dan mengajukannya ke Hirai.

Perusahaan baru bernama Sony Real Estate akan mulai beroperasi mulai bulan Agustus dengan modal $2,5 juta. Selain menjadi makelar penjualan properti, Sony juga akan memberi layanan konsultasi bagi perusahaan mengenai cara pengelolaan aset real estate. Sony Real Estate berencana untuk mendaftarkan saham di bursa dalam tiga tahun ke depan dan menargetkan penjualan tahunan sebesar ¥50 miliar dalam lima tahun.

Terbebani oleh kerugian di sektor elektronik televisi dan PC, Sony telah melepas sejumlah aset properti dalam setahun belakangan seperti di antaranya bekas kantor pusatnya yang berlokasi Jepang dan gedung 550 Madison Avenue di Amerika Serikat. Pada bulan Februari. perusahaan diproyeksikan mencatatkan kerugian senilai $1,1 miliar dan mengumumkan pengurangan 5.000 pekerja dan penjualan bisnis PC.

Beberapa analis meragukan upaya Sony dalam menangguk sumber baru penerimaan dengan mengambil contoh bisnis peralatan medis yang tak banyak berhasil. Keraguan tersebut bukanlah tak berdasar. Fakta yang ada saat ini, saham Sony turun 4,1% di bursa Tokyo setelah pengumuman mengenai bisnis real estate dilontarkan,.

Tetapi , Naoki Fujiwara dari Shinkin Asset Management berpendapat bahwa Sony dapat memanfaatkan pengalaman di sektor perbankan dan asuransi untuk menjalankan bisnis real estate. Divisi keuangan Sony selama ini menjadi salah satu penghasil laba yang stabil, mencatatkan hampir  65% dari laba operasi tahun fiskal 2012.

Fanny Sue/BM/BL-WSJ

Editor : Fanya Jodie

Foto : en.wikipedia.org

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x