(Business Lounge – Finance) – Sektor konsumsi Jepang pada saat ini sedang dihadapkan pada kondisi yang cukup tinggi setelah data kepercayaan konsumen Jepang untuk kuartal kedua mengalami kenaikan 5 poin menjadi 78 poin.Level tersebut merupakan level tertinggi sejak kuartal pertama tahun 2006. Naiknya data tersebut diluar dugaan banyak pihak mengingat dalam dua kuartal pertama tahun 2013 perekonomian Jepang tidak terlalu menggembirakan. Banyak kalangan menilai bahwa sektor konsumsi dan eksportir saat ini merupakan faktor penopang utama bagi ekonomi Jepang ditengah hadapan perlambatan ekonomi global.
Beberapa pengamat juga menilai bahwa tingginya tingkat konsumsi tidak terlepas dari pengaruh beberapa faktor. Yang paling utama ialah performa nilai tukar yen yang terus mengalami penurunan sejak awal tahun ini terhadap mata uang mayoritas. Sehingga hal tersebut memicu kenaikan permintaan akan mata uang yen didalam negeri yang pada akhirnya menyebabkab kenaikan tingkat belanja dan konsumsi. Disaat yang bersamaan pada sektor eksportir, melemahnya nilai tukar yen terhadap dollar AS membuat keuntungan dari segi bisnis mengalami kenaikan. Hal positif tersebut bukan hanya dialami oleh perusahaan, tapi juga para pekerja. Mayoritas dari seluruh perusahaan di Jepang bergerak di sektor eksportir.
Sedangkan faktor lainnya datang dari sisi pemerintah dimana kebijakan rendahnya suku bunga acuan memberikan sentimen positif bagi sektor bisnis dan sektor ril. Rendahnya suku bunga acuan berimbas kepada rendahnya suku bunga pinjaman yang memberikan keuntungan bagi para peminjam modal. Disaat yang bersamaan pemerintah juga tetap berkomitmen terus melakukan subsidi terhadap beberapa sektor ekonomi yang salah satunya ialah sektor pertanian.
Anggapan lainnya datang dari Nippon Life Insurance yang menyebutkan bahwa naiknya tingkat konsumsi di kuartal kedua disebabkan oleh naiknya rata-rata bonus karyawan sebesar 40% jelang liburan musim panas, sehingga memicu kenaikan tingkat belanja. Pendapat tersebut cukup rasional seiring dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok seperti pangan dan kesehatan. Kedepannya, tingkat konsumsi Jepang diprediksi akan masih berpeluang mengalami kenaikan. Apalagi dari segi ekonomi dan politik, kemenangan Partai Demokratik Liberal pimpinan Shinzo Abe yang juga merupakan Perdana Menteri Jepang memberikan optimisme bagi mayoritas rakyat Jepang.
(JP/IC/BL-VBN)


