(Business Lounge – Business Today) Bisnis Meeting Incentive Cenvention Exhibition (MICE) di Indonesia masih seumur jagung namun prospeknya semakin cerah hingga waktu-waktu ke depan bahkan diproyeksikan tahun ini akan tumbuh 10-12 persen sampai tutup tahun.
Para pelaku bisnis MICE berpendapat Indonesia akan menjadi salah satu tujuan wisata MICE paling potensial yang terindikasi dari semakin banyaknya investor baik lokal maupun asing yang tertarik untuk menanamkan modal di bidang MICE di tanah air. Namun industri ini hanya bisa dikerjakan beberapa kota besar seperti Medan, Palembang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan Makasar.
Pembangunan fasilitas MICE yang didukung oleh investor semakin banyak dilakukan di seluruh wilayah tanah air di antaranya di Bali yakni Bali Nusa Dua Convention Center fase ke dua, Mulia Bali, sementara di Yogyakarta sedang dibangun Hotel Tentrem Cenvention Center, Santika, dan beberapa yang lain.
Sedangkan di kota lain yakni Ujung Pandang juga sedang dikembangkan MICE facilities yang baru, hal serupa juga di Medan, serta Horison sedang membangun convention center di Bandung.
Di Jakarta sedang dibangun convention center berkapasitas 60.000 orang di kawasan Alam Sutera dan di Bumi Serpong Damai (BSD) yang bisa menampung 10.000 orang.
Hal ini menunjukkan potensi MICE di Indonesia semakin besar, sebab investor juga tidak akan gegabah untuk membangun fasilitas ini semua tanpa dasar dan riset pasar yang jelas.
Banyaknya event yang akan digelar di Indonesia tahun ini akan akan semakin mendorong bisnis tersebut kian cerah,seperti rangkaian kegiatan APEC dalam waktu dekat ini. Seperti dalam rangkaian kegiatan APEC ini telah dilaksanakan beberapa pertemuan pendahuluan seperti pertemuan tingkat menteri di Medan (senilai Rp30 miliar yang dilelangkan untuk pelaku industri MICE), di Surabaya (dilelang Rp23 miliar).
Dengan demikian sudah perlu dibuat wadah yang bisa mengintegrasikan promosi MICE secara spesifik agar sektor tersebut semakin berkembang, dan pemerintah bisa memfasilitasinya. Wadah ini sangat dibutuhkan berhubung banyaknya kendala-kendala infrastruktur yang hanya bisa dibantu oleh pemerintah.