(Business Lounge – Business Today), Rencana pembatasan pembelian BBM subsidi akan dilakukan pemerintah mulai Juli 2013 ini. Untuk itu maka PT Pertamina (Persero) sedang membangun Sistem Monitoring dan Pengendalian (SMP).
Pembatasan pembelian BBM yang akan dilakukan oleh Pemerintah ini dengan menerapkan akan sistem pemantauan pengendalian berbasis teknologi informasi. Hal ini dilakukan Pemerintah untuk mengendalikan konsumsi BBM supaya tidak melampui kuota yang telah ditetapkan.
Sistem Monitoring dan Pengendalian (SMP) untuk pembatasan pembelian BBM itu antara lain dengan pemasangan RFID (Radio frequency identification) termasuk di mobil pribadi. Namun pemberlakuan ini masih menunggu aturan dari pemerintah keluar.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo menyatakan bahwa pembatasan ini akan dilakukan secara bertahap sesuai kemajuan pemasangan sistem teknologi informasi.
“Berdasarkan perhitungan, pemakaian BBM kendaraan jenis sepeda motor yang wajar 0,7 liter per hari dan untuk mobil pribadi sekitar tiga liter per hari. Pembatasan akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalkan satu minggu,” ungkap Susilo kepda media.
Pihak Pertamina secara bertahap akan memasang alat kendali berbasis teknologi informasi pada 100 juta kendaraan dan 5.027 SPBU di seluruh Indonesia selama satu tahun mulai Juli 2013 hingga Juni 2014.
Pemerintah memperkirakan kebutuhan BBM sepeda motor 0.7 liter per hari, dan kebutuhan BBM mobil 3-5 liter per hari. Maka diperkirakan pembelian BBM subsidi mobil untuk 10 hari sekitar 50 liter. Jika satu kendaraan sudah membeli BBM bersubsidi 100 liter per hari, maka terindikasi adanya penimbunan sehingga pengisian BBM pada mobil itu akan dihentikan.
(rs/IK/bl)