Jadi Pengguna Smartphone Terbanyak, Tapi Jangan Sampai Jadi Mager!

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Tahukah kamu, bahwa Indonesia saat ini masuk dalam jajaran negara pengguna smartphone terbanyak keempat di dunia? Dengan lebih dari 187 juta pengguna aktif, hampir 7 dari 10 orang Indonesia sudah punya dan aktif memakai smartphone setiap hari. Tapi, di balik angka fantastis ini, muncul pertanyaan besar: apakah kita terlalu bergantung pada smartphone hingga jadi “mager”?

Indonesia Si Penguasa Internet Smartphone

Menurut laporan Exploding Topics yang menghimpun data dari Newzoo, Quartz dan PewResearch baru-baru ini, 98,7% warga Indonesia usia 16 tahun ke atas mengakses internet lewat ponsel. Bahkan durasi berselancar di dunia maya kita rata-rata mencapai 7 jam 22 menit per hari – lebih lama dari rata-rata dunia yang hanya 6 jam 38 menit. Pengguna paling aktif? Perempuan usia 16–24 tahun, yang bisa menghabiskan lebih dari 4 jam 44 menit sehari di depan layar ponsel!

Indonesia semakin tidak bisa lepas dari dunia digital dan internet, terutama lewat smartphone. Kebiasaan ini diperkirakan akan terus meningkat seiring pesatnya adopsi teknologi digital di tanah air. Jadi, jangan heran jika suatu saat nanti, smartphone semakin menjadi kebutuhan pokok yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Ketika Smartphone Membuat Kita Terlalu Nyaman

Smartphone memang luar biasa. Semua bisa dilakukan hanya dari satu genggaman: belanja, belajar, kerja, hingga hiburan. Tapi, justru karena terlalu mudah, banyak yang terjebak dalam zona nyaman dan jadi malas gerak (mager).

Beberapa dampak negatif terlalu lama di depan layar:

  • Kurang gerak ➜ meningkatkan risiko obesitas, nyeri leher, dan masalah postur tubuh
  • Kualitas tidur terganggu ➜ cahaya biru dari layar bisa mengacaukan siklus tidur
  • Kesehatan mental menurun ➜ scrolling tanpa henti bisa membuat cemas atau overthinking
  • Produktivitas menurun ➜ karena waktu habis untuk konsumsi, bukan kreasi

Bijak Gunakan Smartphone, Jangan Sampai Jadi Budak Layar

Coba bayangkan, jika dari 7 jam lebih waktu kita online setiap hari, hanya 1 jam saja kita ubah untuk aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, stretching, atau bersosialisasi secara langsung—seberapa besar manfaatnya bagi tubuh dan pikiran?

Bukan berarti smartphone harus dijauhi, tetapi gunakanlah dengan bijak, contohnya:

  • Gunakan aplikasi pembatas waktu layar
  • Sisipkan jadwal offline dalam rutinitas harian
  • Ganti sebagian waktu scroll dengan buku fisik, hobi, atau olahraga ringan
  • Buat konten, jangan cuma konsumsi konten!

Smartphone itu pintar,  tetapi penggunanya harus lebih pintar

Teknologi ada untuk mempermudah hidup, bukan mengambil alihnya. Smartphone bisa jadi alat untuk belajar, berkembang, dan terkoneksi. Tapi kalau sampai membuat tubuh pasif dan pikiran tumpul, berarti ada yang salah.

Jadi, yuk kita ubah cara pandang kita! Smartphone bukan alasan untuk mager, tapi alat bantu untuk jadi pribadi yang lebih aktif, sehat, dan produktif.