Lho Generasi Z balik ke HP Jadul?

(Business Lounge Journal – News)

Merujuk berita yang sedang trending, ternyata HP canggih pun tidak menjadi jaminan disukai oleh kalangan generasi Z saat saat ini. Bahkan hal ini juga terjadi pada negara besar seperti di Negara Amerika Serikat, bahwa gen Z saat ini tidak tertarik dengan kecanggihan smartphone yang semakin maraknya diluar. Benarkah gen Z lebih memilih cara sederhana back to tempo doeloe? Alias beralih ke HP jadul, atau sebutan lainnya dumb phone.

Menurut nara sumber dari salah satu influencer, Jose Briones mengatakan bahwa saat ini anak muda gen Z mulai merasa jenuh dengan smartphone-nya. “Katanya, saya pikir Anda bisa melihatnya dengan populasi Gen Z tertentu – mereka bosan dengan layar smartphone mereka”.

Dengan alasan mereka tidak tahu apa yang dapat terjadi dengan kesehatan mental mereka ketika sering digunakan sehingga mereka berusaha melakukan pengurangan dalam pemakaian smartphone. Demikian kata salah satu influencer moderator sebreddit, “r/dumbphones” dari CNBC International.

Salah satu pabrik  smartphone yang masih menjual ponsel jadul atau feature phone adalah Nokia melalui HMD Global. Tentu kita sangat mengenal merek ini, karena pada masanya, penjualan Nokia pernah tembus menjual sampai jutaan perangkatnya di era tahun 2000-an.

Tidak salah lagi ternyata tahun lalu, perusahaan feature phone di Amerika Serikat (AS) melalui HMD Global ini mendadak meningkat sampai penjualan puluhan ribu unit HP jadul tiap bulannya, sedangkan disaat bersamaan terjadi penurunan di penjualan global.

Menurut laporan Counterpoint Research tertulis 80% feature phone tahun lalu itu berasal dari negara Timur Tengah, Afrika, dan India. Ini menjadi suatu pertanda bagaimana gen Z mulai beralih ke ponsel jadul.

Kata Moorhead, di Amerika Utara melalui pasar dumb phone infonya cukup datar, tetapi dapat dilihat meningkatnya ini dapat mencapai 5% dalam 5 tahun tahun mendatang, dan ini dapat terjadi berdasarkan masalah kesehatan masyarakat yang ada di luaran sana.

Sehingga dilihat Tren ini oleh perusahaan Punkt dan Light, mereka dapat menjual perangkat mereka kepada mereka yang hanya mau menghabiskan waktu mereka lebih sedikit pada ponsel dan media sosial mereka. Ada banyak influencer yang ikutan memasarkan ponsel jadul di channel Youtube mereka.

Sebenarnya Light serta merta tidak sekedar menawarkan “HP bodoh”, tetapi HP/ ponsel yang penggunaannya lebih fokus/ spesifik saja. Misalkan Hp Premium, minimum, bukan berarti menolak teknologi. Poinnya adalah orang secara sadar dapat memilih kualitas hidup pengguna, demikian yang disampaikan oleh Joe Hollier, sebagai pendiri Light.