JD.ID Tutup di Indonesia

(Business Lounge Journal – News)

Siapa yang tidak kenal perusahaan besar dalam bidang E-Commerce ini? Dengan slogannya yang khas Make Joy Happen #DijaminOri ini ternyata awal mulanya adalah perusahaan perdagangan elektronik di Indonesia yang di dirikan oleh Liu Qiangdong sejak November 2015, berarti sudah mencapai 7 tahun lebih di 2023 ini. Dengan berkembangnya PT. Jingdong Indonesia Pertama (JD.ID) ini sehingga meraih gelar unicorn pada tahun 2019 dikarenakan pencapaiannya yang tembus diangka US$ 1 miliar dalam Rp 14,1 triliun.

Dengan adanya berita bahwa berdasarkan catatan dari harian BCA Sekuritas, bahwa nilai wajar investasi Goto di JD.ID telah mencapai Rp 886 miliar per September 2022. Dengan demikian para auditor dan Goto telah berdiskusi untuk menerapkan penuh dalam penurunan nilai (impairment) investasi di JD.ID.

GoTo memang secara berkala akan terus melakukan tinjauan atas investasi dan kepemilikkan saham di berbagai perusahaan ventura dan bersama asosiasi dan investasi lainnya.

Pada laporan posisi keuangan perseroan, serta GoTo tidak lagi memiliki pengaruh yang signifikan di JD ini, sehingga per April 2021 investasi GoTo di JD.com E-Commerce Sinagpore Pte. Ltd. (JD) ini telah di reklasifikasikan sebagai komponen dari investasi lainnya.

Dan pemberitahuan resmi yang ditayangkan di situs web JD.ID layanan belanja daring (e-commerce) di Indonesia pada 30 Januari 2023, menyatakan bahwa JD.ID akan menutup layanan di Indonesia pada 31 Maret 2023, dan akan berhenti menerima pesanan pada 15 February 2023.

Namun demikian JD.ID tidak memberikan alasan, tetapi semua ini adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk memilih fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara dengan yang sifatnya logistik dan pergudangan sebagai inti dari usaha bisnisnya saat ini.

Untuk lebih lanjut JD.ID akan memberikan waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk dapat menyelesaikan transaksinya hingga di akhir Maret 2023. Pada pertengahan bulan Desember 2023, JD.ID juga telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 200 karyawan atau secara persentase sekitar 30% dari total pekerja di JD.ID, supaya dapat beradaptasi terhadap tantangan dan segala perubahan bisnis yang bergerak serba cepat.

Dengan demikian, dikutip dari layanan resminya, JD.ID merupakan anak perusahaan dari salah satu toko online terbesar di Asia (JD.Com), yang merupakan e-commerce dengan trafik terbesar ke-10 di Indonesia. Selain nama- nama besar seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, juga ada aplikasi lain seperti Klik Indomaret, Zalora dan Orami yang berada di atas JD.ID.