Bagaimana Tech Startup Indonesia Dapat Bertahan?

(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)

Dalam interview eksklusif Business Lounge Journal dengan Donald Wihardja, CEO MDI Ventures, para startup Indonesia harus memiliki keyakinan “right to win” untuk dapat bertahan, yaitu suatu kemampuan untuk mempertahankan market feed dan market retention.

Sebagai contoh Donald menjelaskan, bahwa digital company bukan hanya menyebut diri digital company dengan memiliki aplikasi dan database di belakangnya. Dengan terang Donald mengatakan, “Itu bukan digital company!” Tetapi juga apakah kita sudah menggunakan data yang kita miliki. Pada dasarnya digital company adalah perusahaan yang menggunakan digital. Seperti misalnya restoran yang menggunakan cash register digital untuk pembayarannya itu bukan otomatis menjadi digital company.

Jadi apa bedanya dengan perusahaan yang bergerak dalam digital company? Adalah perusahaan yang memilah-milah dan menggunakan data. Sebab data tersebut dipilah-pilah karena digital selalu meng-capture semua data dan dapat digunakan untuk mengetahui mana customer yang paling valuable. Anda juga dapat mengidentifikasi di mana Anda menang di market dan di mana kalah. Sehingga Anda tidak perlu membuang uang untuk berusaha menguasai market yang justru Anda mengalami kerugian di sana. Sehingga melalui data yang Anda miliki, Anda dapat fokus pada customer-customer yang paling menguntungkan.

Donald juga mengumpamakan data itu sebagai fuel. Jika kita bisa memiliki mesin yang dapat menggunakan fuel tersebut, maka akan sangat menguntungkan. Tetapi jika tidak, maka data itu hanya seperti sampah minyak goreng yang bikin lengket dimana-mana.

Jadi yang paling penting adalah perusahaan digital company dapat menggunakan data Anda sebagai digital company. “Kalau tidak, maka tidak ada bedanya dengan yang lain!” tegas Donald.