(Business Lounge Journal-News)
Indonesia harus sangat berbangga hati dengan terus meningkatnya nilai ekonomi digital saat ini. Pemerintah baru saja menyatakan bahwa pada tahun 2025 potensi ekonomi digital Indonesia meraih 145 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 2.059 triliun, dengan asumsi nilai tukar sekarang adalah Rp 15.200 per dolar AS.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Pembukaan Profesi Keuangan Expo 2022, Senin (10/10/2022) mengungkapkan bahwa pada tahun 2021 nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan sudah meraih 70 miliar dollar AS dan diprediksi akan terus meningkat meraih 145 miliar dollar AS pada tahun 2025 nanti.
Beliaupun menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong dan terciptanya pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ekonomi digital.
1. Dominasi perusahaan digital di pasar saham Indonesia
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang sudah mengadopsi teknologi seperti e-commerce, telekomunikasi dan perbankan mendominasi kapitalisasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Beliaupun mengungkapkan bahwa 5 teratas dari perusahaan tersebut mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan dunia digital dan teknologi. Kegiatan mereka pastinya mengikutsertakan banyak sektor serta banyak sekali sumber daya.
2.Transformasi perusahaan konvensional ke digital
Ekonomi digital tidak hanya dikenal melekat pada perusahaan startup dan e-commerce. Akan tetapi, Perusahaan bersifat konvensionalpun telah bertransformasi sebagai perusahaan digital, demikian Sri Mulyani menjelaskan.
Sebagai contoh perbankan yang saat ini telah berinovasi memberikan pelayanan lewat platform digital walau selama ini telah menyediakan layanan berbasis internet.
3.Risiko dampak dari digitalisasi
Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa walaupun digitalisasi memberikan banyak kemudahan, namun memiliki potensi risiko besar, disrupsi, distorsi. Misalnya, risiko terkait pemakaian big data yang mensyaratkan proteksi yang kuat dan memadai bagi privasi.