Interview Aparna Bhatnagar Saxena, Ceo TORAJAMELO: Slow Ethical Fashion for Young Generation

(Business Lounge Journal – Interview Session)

TORAJAMELO adalah sebuah social enterprise yang didirikan secara kebetulan oleh Dinny Jusuf. Sang founder berinisiatif mendirikan TORAJAMELO ketika melihat bagaimana orang-orang muda di Toraja terpaksa harus pergi meninggalkan kampung halaman mereka dan mengadu nasib ke Jakarta, Singapura, Malaysia, dan negara-negara lainnya. Padahal mereka bisa tetap tinggal di desa mereka dan menjadi penenun melanjutkan usaha orang tua mereka. Karena itu selain membuat sebuah bisnis kain tenun, Dinny Jusuf juga mendirikan juga Yayasan TORAJAMELO untuk membangun komunitas penenun dan membuat pelatihan dan pengembangan tiga generasi penenun. Mengusung Slow Ethical Fashion, TORAJAMELO pun menyasar para milenial dan Gen Z, demikian yang dituturkan oleh Aparna Bhatnagar Saxena, CEO TORAJAMELO.

Tiga Pilar TORAJAMELO

Dalam menjalankan bisnisnya, TORAJAMELO memiliki 3 pilar (3C):

Commerce: Membawa Slow Ethical Lifestyle Brand dengan melakukan B2B dan B2C melalui jaringan komunitasnya.

Community Collaboration: Torajamelo bekerjasama dengan komunitas tenun mulai dari mendesain dan mengembangkan tenunan serta menjaga keaslian kerajinan. Pilar ini telah berkembang lebih jauh hingga menciptakan sumber pendapatan dan mata pencaharian tambahan dari komunitas mitra melalui “Community Based Tourism” dan proyek ekonomi regeneratif.

Consultation: Melalui pilar ini, TORAJAMELO memberikan layanan konsultasi kepada perusahaan tentang ESG, UN SDG dan bagaimana mereka dapat memasukkan hal yang sama dalam bisnis mereka. TORAJAMELO juga memberikan dukungan pendampingan dan pembinaan untuk memengaruhi bisnis tentang cara bertahan dan berkembang di zaman sekarang sambil tetap setia pada tujuan inti mereka.

Dengan 3 pilar ini, TORAJAMELO berupaya untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan di sekitar ekonomi pedesaan.

Keberhasilan TORAJAMELO

Hingga hari ini, TORAJAMELO telah berhasil membuat komunitas di 10 daerah di Indonesia yang memiliki kreatifitas kain tenun secara turun temurun. Hal ini membantu para penduduk lokal untuk memiliki penghasilan sehingga mereka tidak perlu pergi keluar daerah untuk bekerja, demikian seperti yang dituturkan Aparna. Selain itu, TORAJAMELO juga berhasil menghidupkan kembali motif-motif tenunan yang sudah punah.

Berikut adalah interview Business Lounge Journal dengan Aparna Bhatnagar Saxena selaku CEO TORAJAMELO.