Tips and Trik Merekrut Gen Z pada masa Pandemi

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Generasi Z atau Gen Z, yaitu mereka yang lahir dalam rentang tahun 1995 hingga tahun 2010, sudah mulai memasuki dunia kerja. Generasi ini berada pada sebuah situasi kerja yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Mungkin generasi ini kelak belum tentu merasakan suasana kerja secara bersama-sama sebagaimana layaknya suasana kantor sebelum pandemi. Generasi ini juga belum tentu merasakan suasana meeting, outing, atau berbagai event sebagaimana yang biasa diselenggarakan oleh sebuah perusahaan. Gen Z memang memiliki sebuah perbedaan dengan generasi-generasi pendahulunya. Karena itu penting untuk mengadakan penyesuaian dalam strategi rekrutmen.

ZoomInfo Technologies Inc., sebuah perusahaan jasa yang memberikan database untuk keperluan penjualan, pemasaran, dan perekrutan professional melakukan sebuah survei mengenai tenaga kerja dari gen Z dan menemukan bahwa:

  • 65% dari responden memandang bahwa penelurusan online sebagai sumber yang paling dapat dipercaya untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan dan tenaga kerja.
  • 29% dari tenaga kerja mendapatkan pekerjaan berdasarkan referensi dari karyawan lainnya
  • 78% dari kandidat yang memiliki smartphone akan mengirimkan lamaran kerjanya melalui ponsel mereka.
  • 53% kandidat akan lebih mempercayai perusahaan bilamana perusahaan dapat dengan mudah diakses serta sangat responsive.

Karena itu ada beberapa hal yang penting untuk diterapkan dalam strategi rekrutmen Anda saat ini, jika Anda ingin menjangkau Gen Z.

Perhatikan Reputasi Online Perusahaan Anda

Penting untuk diperhatikan bahwa generasi ini sangat peduli kepada konten. Sebab apa yang akan menjadi penilaian serta respon mereka akan berdasarkan konten yang mereka lihat. Personal brand yang mereka peroleh dari apa yang dimuat perusahaan pada sosial media, baik Instagram, LinkedIn, Facebook, serta sosial media lainnya akan membentuk opini di dalam pikiran mereka tentang seperti apa perusahaan tersebut.

Karena itu, pastikan Anda mempersiapkan konten postingan Anda dengan sangat baik sesuai dengan apa yang ingin dilihat oleh para gen Z. Jangan lupa untuk memperbarui postingan Anda dengan konten yang terus menarik secara teratur. Pastikan situs media sosial Anda diperbarui secara berkala paling tidak 2-3 kali seminggu.

Tidak kalah pentingnya, pastikan Anda memuat bagaimana menyenangkannya menjadi bagian dari tim perusahaan Anda, serta jangan lupa untuk menunjukkan bagiamana kesuksesan menunggu mereka. Bagi generasi ini, sebuah gambar bernilai lebih dari seribu kata. Lakukanlah yang terbaik untuk menunjukkan betapa menariknya perusahaan Anda sebagai tempat untuk bekerja.

Libatkan para Gen Z yang Anda Miliki

Saat melamar pekerjaan, Gen Z tidak hanya berfokus pada gaji dan tunjangan yang akan mereka peroleh. Budaya perusahaan adalah satu yang akan sangat menentukan bagi mereka untuk menerima pekerjaan yang ditawarkan.

Beberapa hal yang akan menjadi fokus bagi para Gen Z sebelum menghubungi Anda adalah: Apakah akan ditawarkan jadwal kerja fleksibel dari rumah? Apakah calon atasan saya akan cocok dengan saya? Bagaimana dengan partner kerja saya nantinya? Bagaimana mekanisme pekerjaan yang akan saya jalani terutama pada masa pandemi ini?

Pada situasi pandemi ketika banyak orang memilih bekerja dari rumah, maka Anda perlu mengemas penyajian budaya perusahaan Anda dengan sangat baik. Cara terbaik untuk menampilkan budaya perusahaan adalah dengan menunjukannya dari dalam ke luar. Bukan hanya sekedar menampilkan brand image dari luar.

Namun demikian, cara lain yang juga akan sangat membantu Anda adalah dengan melibatkan para karyawan untuk melakukan “campaign” tentang budaya kerja perusahaan yang menjadikan persuahaan Anda sebagai “the best place to work”. Kemudian doronglah para karyawan untuk memberikan referensi terbaik mereka sehingga Anda pun akan memperoleh banyak talent baru yang kompeten.

Lamaran Kerja Anda harus Mudah Diakses

Di era saat ini ketika teknologi telah menjadi segalanya, memiliki aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone adalah sangat penting untuk meningkatkan jumlah pelamar. Hal ini akan memudahka para kandidat yang memiliki ponsel cerdas untuk segera mengajukan lamaran mereka.

Selain itu, jika Anda menginginkan untuk mendapatkan banyak kandidat, maka pastikan bahwa Anda membuat proses aplikasi yang sesederhana mungkin. Bahkan jika perlu, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak yang memungkinkan untuk kandidat langsung dengan secara otomatis menghubungkan dengan halaman LinkedIn-nya.

Semakin Akrab dengan Social Recruiting

Sejak Gen Z dijuluki sebagai generasi media sosial, maka tidak heran bagaimana social recruiting telah menjadi salah satu tren yang dimiliki oleh beberapa perusahaan. Karena itu, para recruiter pun dapat melakukan pendekatan melalui media sosial yang mereka miliki, LinkedIn untuk lebih dekat dengan para kandidat. Dari perbincangan ini, para rekruter dapat mengarahkan Gen Z untuk mengunjungi situs perusahaan atau situs tempat Anda memuat lowongan pekerjaan. Selain itu, jangan lupa untuk menampilkan budaya perusahaan Anda pada media sosial Anda.

Cara ini meminimalkan jarak yang terbentang antara kandidat dan perusahaan. Para rekruter sebagai yang mewakili perusahaan akan menjembataninya sehingga akan lebih mudah bagi Anda mendapatkan kandidat yang Anda inginkan.

Jangan lupa, seperti hasil survei yang dilakukan oleh ZoomInfo Technologies Inc., bahwa 53% kandidat akan lebih mempercayai perusahaan bilamana perusahaan dapat dengan mudah diakses serta sangat responsive.

Siapkan Suasana Kerja yang tidak formal

Gen Z hadir di era ketika mereka belajar, bekerja dalam situasi yang tidak formal, menciptakan suasana seperti ini dengan kinerja yang terjaga membuat mereka termotivasi untuk menjadi tim yang kuat dan memiliki semangat kerja yang tangguh.

ruth_revisiRuth Berliana/VMN/BL/Editor in Chief Business Lounge Journal and Partner of Management & Technology Services, Vibiz Consulting