Memangkas Tim SDM, Tepatkah?

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Bagaimana para HR’ers dapat melakukan antisipasi di era teknologi ini memang telah menjadi topik perbincangan hangat terus menerus. Apakah fungsi HR akan digantikan mesin seiring berjalannya waktu? Lalu akan ke manakah para HR’ers?

Saya berbincang dengan seorang rekan yang adalah Head of HR dari sebuah perusahaan asing, sebut saja PT. XYZ. Dalam tiga tahun terakhir ini terjadi penurunan jumlah tim HR dengan tidak adanya penggantian bagi mereka yang mengundurkan diri. Lalu saya bertanya berapakah jumlah tim HR saat ini? Tiga orang ditambah satu tenaga kontrak sebagai support dan mereka menangani hampir 300 orang karyawan. Lalu bagaimanakah sistem kerja mereka? Jadi perbandingannya sekitar 1:90 orang, lalu apakah satu orang menangani 90 orang? Tidak demikian! Tiga orang membagi tugas mereka bagaimana satu orang mengurusi semua yang terkait compensation and benefit, satu orang menangani pelatihan, dan satu sebagai business partner. Lalu bagaimanakah fungsi-fungsi HR dapat berjalan? Siapakah yang mengerjakannya? Teknologi adalah jawabannya.

Era teknologi canggih sekarang ini memang ‘tidak bisa’ bila tidak melibatkan teknologi. Anda akan terlindas dan tertinggal hingga kemudian berlalu begitu saja. Ada banyak pendapat yang mengatakan bahwa fungsi-fungsi HR tidak dapat gantikan oleh teknologi oleh karena menyangkut individu yang adalah makhluk hidup dan membutuhkan ‘sentuhan’ sebagai layaknya makhluk hidup. Membutuhan pendekatan-pendekatan yang dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja mereka. Benar! Namun apakah tidak dapat melibatkan teknologi di dalamnya?

Kembali kepada PT. XYZ yang saya sebutkan di atas. Bagaimanakah salah satu solusi yang mereka ambil ketika hanya ada 3 orang menjadi tim HR? Perusahaan telah menjadikan semua karyawan sebagai tim HR bagi dirinya sendiri, bagi timnya, dan bagi divisinya. Sehingga tidak memerlukan meeting panjang ketika masa year end evaluation tiba. Saya ingat sekali, bagaimana masa-masa itu tiba, selama berhari-hari para pimpinan divisi akan berkumpul dan membahas nama demi nama untuk menentukan siapakah yang berhak mendapatkan penilaian outstanding, very good, good, fair, atau poor. Belum lagi jika tidak ada kesepakatan antar tim pada sebuah divisi oleh karena adanya forced distribution method. Wah, akan sangat melelahkan.

Namun teknologi telah membantu setiap team leader untuk memasukkan penilaian para anggotanya melalui sistem yang telah memiliki pengukuran-pengukuran khusus, yang bukan saja diisi di akhir tahun, melainkan per proyek yang dapat menilai apakah setiap orang dapat mencapai KPI-nya. Penilaian ini kemudian akan di-review oleh kepala divisi dan serta merta dapat mengkonfirmasi performance dari masing-masing karyawan. Di manakah keterlibatan HR? Bukan sebagai moderator meeting, bukan sebagai tenaga admin, tetapi sebagai tenaga strategic yang menentukan metode dan tolok ukur penilaian serta bagaimana setiap orang dapat memiliki strategi untuk mencapainya. Masalah kenaikan gaji dan bonus, semua sudah ada aturannya yang dituangkan ke dalam sistem dan akan bekerja dengan tentu saja pengawasan dari tim HR.

Untuk melakukan mutasi pun tidak perlu melibatkan banyak pihak. Bagi divisi asal dan divisi tujuan cukup melakukan kesepakatan dan kemudian keduanya memasukkan ke dalam sistem dengan tentu saja di bawah pengawasan HR. Begitu juga masalah pengembangan, ada banyak materi yang disediakan secara online yang dapat membantu setiap karyawan untuk mengembangkan dirinya setiap hari. Namun tentu saja jika dibutuhkan akan ditambahkan dengan pelatihan-pelatihan in class. Sehingga dapat dikatakan bahwa cepat atau lampat apa yang disebut divisi HR atau Sumber Daya Manusia pasti akan mengalami penyesuaian. Lalu bagaimana dengan perusahaan-perusahaan yang tidak dapat mengikuti perkembangan ini? Sudah dapat dipastikan bahwa tim HR akan tetap disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan administrasi yang tentu saja memakan waktu dan biaya lebih besar.

Sudah saatnya teknologi menjadi bagian dari pengembangan Sumber Daya Manusia.

ruth_revisiRuth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development