Telefonofobia di kalangan millennial, si “Generation Mute”

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Millennial ternyata tidak suka berkomunikasi lewat telepon, demikianlah yang dapat disimpulkan dari sebuah survei yang dilakukan oleh BankMyCell di Amerika. Bahkan survei ini pun menjuluki generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996 ini sebagai ‘generation mute’, sebuah generasi yang tumbuh di era digital dan telah mengadopsi bentuk komunikasi yang berbeda dengan tidak lagi melakukan panggilan suara, melainkan melalui teks.

Hal ini memang sudah dimulai dari generasi sebelumnya ketika handphone menjadi sebuah barang mewah, maka pada tahun 90-an mengirimkan pesan lewat pager menjadi salah satu pilihan. Kemudian setelah handphone mulai mudah dimiliki, maka SMS menjadi pilihan berikutnya untuk mengirimkan pesan. Teknologi semakin berkembang hingga BBM menjadi begitu popular untuk berkomunikasi. Ini semua merupakan pembuka jalan bagi bentuk komunikasi digital paling populer saat ini seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan Snapchat.

Survei yang dilakukan oleh BankMyCell ini pun kemudian menyimpulkan bahwa penyebab utama para millennial enggan menerima panggilan suara oleh karena memakan waktu lebih banyak (sebanyak 75% dari 1200 responden memberikan alasan demikian). Anda tidak akan pernah tahu apakah panggilan yang akan Anda terima itu akan memakan waktu beberapa menit atau beberapa jam, para millennial ingin berkomunikasi lebih cepat dan mendapatkan jawaban langsung.

Sedangkan alasan lainnya bagaimana para penerima panggilan telah berasumsi bahwa mereka yang menelepon adalah mereka yang menginginkan bantuan yang tidak mereka harapan, seperti para marketing atau sales, sehingga adalah lebih baik untuk tidak menjawabnya. Tiga alasan lainnya adalah para millennial menghindari konfrontasi secara verbal, menghindari pembicaraan mereka didengarkan oleh sekitarnya, serta tanggung jawab pada pekerjaan mereka menyebabkan mereka tidak dapat menerima panggilan suara.

Dengan memilih berkomunikasi lewat pesan, Anda dapat mengatur waktu Anda, kapan Anda mau membacanya dan kapan Anda mau membalasnya sehingga tidak adakan mengganggu pekerjaan Anda. Hal yang pasti dapat Anda hindarkan adalah pembicaraan basa basi yang hanya membuang waktu.

Lalu apakah yang menjadi alasan bagi para millennial untuk menjawab mengapa tidak menjawab panggilan suara? Jawaban yang paling banyak diberikan (63%) adalah bahwa mereka memilih silent mode. Sedangkan beberapa alasan lainnya adalah masalah signal, sedang meeting/driving, serta tidak mengenali nomer panggilan yang masuk.

Hal berikutnya yang terlihat dalam survei adalah bagaimana panggilan suara yang paling banyak diabaikan (panggilan yang telah teridentifikasi) secara berurutan adalah panggilan dari teman-teman, panggilan dari orang tua/keluarga, panggilan dari teman kerja, atasan, dan pasangan.

Berada di depan layar sejak mereka dilahirkan ternyata telah menciptakan sebuah fenomena unik yang disebut telefonofobia, sebuah kecemasan untuk berinteraksi dengan orang lain lewat telepon. Setidaknya empat dari lima responden merasa mereka harus mempersiapkan diri sebelum menelepon. Namun demikian adalah penting untuk dapat meng-encourage para millennial untuk tetap dapat mengasah kemampuannya untuk berkomunikasi lewat telepon sebab hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi kemapuan mereka untuk berkomunikasi secara verbal.

ruth_revisiRuth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development