(Business Lounge Journal – Manage Your Business) Menurut penelitian Family Firm Institute (FFI) banyak pemilik perusahaan keluarga menginginkan bisnisnya diteruskan ke generasi selanjutnya, namun diperkirakan 70 persen tidak bertahan sampai generasi kedua dan 90 persen tidak bertahan hingga generasi ketiga. Putusnya sebuah bisnis keluarga terjadi pada saat generasi penerus kehilangan visi pendiri bisnis dan bisnis menjadi ‘mandek’ atau kehilangan arah hingga hancur. Dimensi atau atribut pertama dari bisnis keluarga yang bertumbuh ini merupakan dasar yang perlu dimiliki oleh sebuah perusahaan keluarga. Sebuah kalimat bijak mengatakan without vision my family shall perish, tanpa visi keluargaku akan hancur.
Novartis perusahaan obat terbesar di dunia asal Switzerland dengan Market Cap: $279 billion, didirikan pada tahun 1996 sesudah merger antara Sandoz dan Ciba-Geigy. Hari ini keluarga Sandoz yang mendirikan Sandoz tahun 1886 merupakan pemilik saham perusahan terbesar dan Pierre Landolt keturunan Sandoz adalah Direktur Novartis. Keistimewaan keluarga Sandoz yang sudah berbisnis lebih dari dari 250 tahun adalah sanggup meneruskan visinya selama lebih dari lima generasi. Mimpi Sandoz menjadi penyedia obat-obatan yang terjangkau oleh manusia di seluruh dunia terus terpelihara hingga kini.
Biasanya seorang pemilik bisnis adalah pemimpin yang independen dan kuat. Mereka memiliki mimpi ke mana bisnis mereka akan tumbuh dan secara regular mengambil keputusan dengan keyakinan bahwa mereka akan mencapai visi itu. Namun anggota keluarga sering tidak menyadari visi ini dan bisa terjadi salah pengertian atau ketidaksetujuan bahkan menjadi marah karena tidak mengerti visi pendiri perusahaan. Keberhasilan bisnis apa pun tergantung pada pengertian pendiri, generasi penerus, manajemen, dan karyawan pada visi perusahaan dengan jelas. Ketika anggota keluarga mengerti bagaimana masa depan yang ingin dicapai maka mereka akan bekerjasama untuk mewujudkan visi itu.
Sebelum visi dapat dibagikan, sangat diperlukan visi sudah benar-benar dikembangkan. Visi perlu dituliskan pada rencana yang lebih praktis untuk mencapainya. Ketika visi sudah dengan jelas dituliskan oleh pemilik bisnis dan dibagikan kepada keluarga penerus maka dapat dipastikan semua keluarga sudah berada pada satu kapal yang sama. Visi menjadi pedoman bagi keluarga di masa yang akan datang, menekankan apa yang paling penting, masa depan yang bagaimana dan menjadi instrumen untuk membangun kesatuan keluarga.
Dalam proses membangun visi ini, penting untuk mengetahui harapan setiap anggota keluarga, tindakan ini akan mengurangi resiko terjadinya konflik dan meningkatkan kerjasama dalam keluarga. Sesudah visi diterima oleh semua anggota keluarga maka visi akan mendorong semangat untuk mencapainya dan kepuasan para anggota keluarga. Kejelasan visi membuat anggota keluarga dapat bekerjasama secara efektif di bisnis dan manajemen kekayaan keluarga.
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/MP Business Advisory Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group