Line Mempertimbangkan Kembali Rencana IPO

(Business Lounge – Global News) Aplikasi messaging yang popular Line mengatakan pada Jumat (28/8) bahwa pihaknya masih mempertimbangkan rencana untuk initial public offering (IPO), setelah sebuah laporan mengatakan telah disimpan penjualan untuk tahun kedua berturut-turut.

Pemilik Line, perusahaan Internet Korea Selatan Naver sebelumnya telah mempersiapkan untuk IPO bagi perusahaan pada 2014, namun kabarnya ditunda untuk fokus pada ekspansi aplikasi pesan itu. Ia kemudian melaporkan bahwa saham Line dapat mulai diperjualberlikan di Jepang dan mungkin New York pada awal musim panas ini dalam kesepakatan yang memiliki nilai lebih dari USD 8 miliar.

Namun Wall Street Journal, Kamis mengutip sumber tanpa nama yang mengatakan bahwa Line telah menunda rencana lagi sampai setidaknya tahun depan. Menanggapi laporan tersebut, Line yang berbasis di Tokyo mengatakan masih mempertimbangkan penjualan.

“Perusahaan kami tidak pernah membatalkan rencana untuk IPO, kami masih dalam proses pemeriksaan,” demikian dilansir oleh AFP. “Sejauh waktu yang bersangkutan, kami akan melihat situasi dengan pasar global dan kinerja perusahaan kami sendiri dalam memutuskan kapan melangkah untuk penjualan saham kami.”

Perencananaan penjualan 2014 ditunda karena perbedaan pendapat antara Line dan perusahaan induknya lebih rinci dari daftar tersebut, demikian dikatakan media lokal.

Baru-baru ini, pasar global telah dilanda gelombang volatilitas lebih kekhawatiran tentang perlambatan di Tiongkok dan dampak pada perekonomian dunia.

Line, harus-memiliki aplikasi untuk pemilik smartphone Jepang, memungkinkan pengguna melakukan panggilan gratis, mengirim pesan instan, dan foto pos atau video pendek, bersama dengan sejumlah layanan berbayar lainnya. Ini menggabungkan atribut dari Facebook, Skype, dan WhatsApp.

Aplikasi ini memiliki kehadiran yang kuat di pasar Asia seperti Thailand, Taiwan, dan Indonesia, serta beberapa daerah berbahasa Spanyol, termasuk Spanyol dan Meksiko.

Line telah mencari waktu untuk memperluas debutnya di pasar yang lebih besar, seperti Amerika Serikat, namun belum mampu membuat kemajuan yang signifikan.

nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana