(Business Lounge – Business Insight) Sejak Disck Costolo meninggalkan Twitter pada 11 Juni lalu (Baca: CEO Twitter Dick Costolo Nyatakan Mundur), maka untuk sementara waktu perusahaan berlogo burung ini dipimpin oleh co-founder Jack Dorsey. Lalu apakah Dorsey adalah orang yang dipandang tepat untuk memimpin?
Sekilas Tentang Jack Dorsey
Jack Dorsey adalah seorang programmer berkebangsaaan Amerika yang juga dikenal sebagai co-founder Twitter. Ia mengawali dari mimpinya yang membayangkan sebuah jejaring sosial berbasis SMS serta terinspirasi oleh Flickr. Pada awal mula Twitter berjalan, Dorsey menjabat sebagai CEO, tetapi kemudian ia pernah diberhentikan dari Twitter pada tahun 2008 namun bergabung kembali pada 2011.
Tetapi pada tahun 2009, Dorsey mengembangkan platform usaha kecil untuk menerima pembayaran debit dan kartu kredit pada perangkat mobile bernama Square. Perusahaan ini tumbuh dari 10 karyawan pada bulan Desember 2009 hingga saat ini memiliki seratus karyawan pada bulan Juni 2011. Hingga saat ini selain menjadi pemimpin sementara Twitter, Dorsey juga menjabat sebagai CEO Square.
Pada tahun 2008, pria kelahiran 1976 ini sempat dinobatkan oleh MIT Technology Review TR35 sebagai salah satu dari 35 inovator di dunia dengan usia di bawah usia 35 tahun. Pada tahun 2012, The Wall Street Journal memberikan penghargaan sebagai “Innovator of the Year Award” di bidang teknologi.
Twitter atau Square?
Namun para pemimpin Twitter nampaknya tidak akan memilih Dorsey sebagai CEO Twitter sepanjang ia masih memegang jabatan CEO pada perusahaan lain. Jika memang Dorsey mempertimbangkan untuk menjabat sebagai CEO Twitter, maka ia harus berhenti sebagai CEO Square, semikian dilansir oelh WSJ.
Dewan Direksi Twitter hanya akan mempertimbangkan calon yang akan memberikan komitmen penuh waktu untuk Twitter, demikian dikatakan perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada Senin (22/6). “Dewan memiliki keyakinan sepenuhnya atas kemampuan Jack Dorsey untuk memimpin perusahaan untuk sementara saat kami sedang mencari CEO tetap,” demikian dikatakan veteran Silicon Valley, Peter Currie, anggota dewan komite pencari CEO Twitter seperti dilansir oleh WSJ.
Sejauh ini, Dorsey, yang juga ketua dewan Twitter, telah mengesampingkan pertanyaan tentang keinginannya untuk tetap di Twitter secara permanen.
Gunakan Executive Search
Untuk mendapatkan CEO yang tepat, Twitter pun menggunakan jasa Spencer Stuart, konsultan pencari kerja untuk level eksekutif. Tim pencari kerja ini dipimpin langsung oleh James M. Citrin, CEO Spencer Stuart. Keberhasilan Stuart dalam mencari CEO sudah tidak diragukan termasuk menemukan Marissa Mayer untuk Yahoo, Leo Apotheker untuk Hewlett-Packard, dan mempromosikan Brian Krzanich di Intel.
Namun sementara itu Dorsey akan lebih terlibat pada tugas keseharian CEO secara penuh waktu di Twitter. Sebagai co founder Twitter, Dorsey sebenarnya dinilai memahami Twitter sehingga ia akan memiliki lebih banyak lisensi untuk membuat perubahan besar, meskipun, dikatakan bahwa ia tidak akan menyimpang dari strategi perusahaan saat ini.
Beberapa Calon Lainnya
Dewan Direksi Twitter sebenarnya mengatakan akan mempertimbangkan calon internal dan eksternal. Dari internal beberapa nama yang disebut adalah Adam Bain (president of revenue and partnerships) dan Anthony Noto (finance chief) demikian dilansir WSJ.
CEO baru ini nantinya akan memiliki tugas berat sebab akan bertanggung jawab kepada Dewan Direksi yang terdiri dari 8 orang dengan 3 di antaranya adalah mantan CEO, dan dua di antaranya adalah pendiri, Costolo, Dorsey dan Williams.
Dukungan Twitter
Peter Currie menyatakan bahwa Dewan Direksi Twitter percaya bahwa secara internal, Twitter juga memiliki calon-calon yang potensil. “Untuk menjadi CEO berikutnya, kami sedang mencari seorang pemikir yang berani dan terbukti seorang pemimpin yang mampu membantu Twitter sepenuhnya memanfaatkan platform yang unik untuk kepentingan pengguna, pengiklan, dan karyawan, serta untuk memaksimalkan nilai bagi investor pada tahun-tahun mendatang,” demikian dikatakan Currie.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana