(Business Lounge – Art) Masih ingat 1600 Panda yang memenuhi Seoul? (Baca: 1600 Panda Kini Tiba di Seoul). Businesslounge.co.id – Vibiz Media Network berkesempatan untuk menginterview Paulo Grangeon, sang artis setelah ia kembali dari Seoul.
Bagi Paulo (demikian ia disapa), panda-panda ini telah menjadi bagian dari hidupnya, walaupun ia tahu bahwa saat ini bukan hanya panda saja satu-satunya hewan yang membutuhkan dukungan manusia. Karena itu Paulo pun mendedikasikan dirinya untuk membantu World Wide Fund for Nature (WWF) menyelamatkan hewan-hewan yang telah terancam punah.
Paulo Grangeon: dari Pematung Kayu menjadi Papier Mache Artist
Paulo Grangeon pada awalnya adalah seorang pematung kayu di Eropa dan California. Profesi ini ditekuninya setelah ia berlatih dalam seni selama lima tahun. Namun kemudian ia dipekerjakan debagai desainer kayu pada sebuah pabrik berskala internasional selama 20 tahun yang memamerkan produknya pada pameran di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Paulo dan isterinya memutuskan untuk membuka toko di Grenoble berjudul ‘Matiere Première’ dengan konsep yang menggabungkan studio keramik yang dapat digunakan oleh semua orang. Namun ada juga sebuah showroom kecil untuk Paulo membuat papier mache. Ketertarikannya dengan papier mache membawa Paulo melakukan perjalanan beberapa kali ke Thailand untuk mempelajari metode papier mache di sana.
Papier mache dalam bahasa Inggris disebut chewed paper, terjemahan bebasnya adalah kuyahan kertas, karena penampakannya memang seperti kertas yang dikunyah sampai lumat yang kemudian diaplikasikan pada suatu cetakan atau kerangka.
Berikut sekilas perbincangan businesslounge.co.id – Vibiz Media Network dengan Paulo Grangeon.
BL: Business Lounge
PG: Paulo Grangeon
BL: Apa artinya seni bagi Anda?
PG: Seni bagi saya adalah hal yang paling penting. Ya, paling penting di dalam hidup saya (setelah istri saya, anak saya, keluarga saya & teman-teman saya …). Mengapa?Hal ini tidak begitu mudah untuk dijelaskan…, namun seni adalah cara saya untuk menjelaskan apa yang saya rasakan. Saya tidak bisa ada tanpa seni. Kadang saya bermimpi atau membayangkan sesuatu dan saya akan merasa damai hanya ketika saya mewujudkannya menjadi nyata.
BL: Bagaimana Anda dapat menjadi seorang papier mâché artist?
PG: Setelah mengikuti sebuat sekolah seni, saya kemudian sering bepergian. Saya mulai menjadi pematung kayu dan desainer selama bertahun-tahun untuk sebuah pabrik Prancis dengan banyak pameran di seluruh dunia. Kemudian saya membuka studio keramik dan toko bersama dengan istri saya Joëlle di Grenoble. Kira-kira 18 tahun yang lalu, saat saya bepergian ke Thailand, saya bertemu dengan seorang Papier Mache Artist bernama “Mr. Sak”. Saya tertarik dengan apa yang dilakukannya dan ia pun mengajari saya tentang hal itu. Sekarang dia adalah teman saya dan guru saya …
BL: Bagaimana pengalaman pertama Anda dalam membuat papier mâché?
PG: Mulanya tidak sukses. Saya perlu melakukan banyak perjalanan di Asia untuk dapat melakukannya dengan baik.
BL: Bagaimana Anda dapat memperoleh inspirasi dalam pekerjaan? Apa yang menginspirasi Anda dalam menentukan obyek dari papier mâché?
PG: Bagi saya Papier Mache merupakan sebuah tantangan dan saya ingin membuktikan bahwa saya dapat melakukan apa yang saya inginkan dalam kesederhanaan dan secara ekologis.
BL: Pengalaman apa yang sangat berkesan bagi Anda?
PG: Semua Tur Panda dalam Seni Membuat Papier Mache di Asia sejak beberapa tahun yang lalu sangat fantastis bagi saya: Taiwan, Hong Kong, Kuala Lumpur dan sekarang Korea.
BL: Bagaimana Anda dapat terlibat dana proyek 1600 panda? Apa yang Anda harapkan melalui proyek ini?
PG: Saya seorang pria sangat beruntung dapat bertemu partner saya, agen (dan sekarang menjadi teman) Mr. Sak dan tim yang begitu baik!!! (AllRights Reserved di HK). Saya berharap semua anak dapat bersama-sama dengan WWF untuk menyelamatkan hewan yang terancam bahaya di planet kita … (contoh lain saat ini hanya ada 50 badak terakhir di Jawa, tidak lebih !!!)
BL: Anda mengetahui tentang Badak Jawa? Apakah Anda memiliki rencana untuk meningkatkan kepedulian orang untuk Badak Jawa?
PG: Saya mendengarnya dari radio Prancis bulan lalu namun saya belum ada rencana untuk itu.
BL: Apa rencana Anda dalam 5 tahun ke depan?
PG: Panda … Panda dan teman-temannya dan bagi saya …
BL: Apakah Anda memiliki rencana untuk membawa 1600 panda juga ke Indonesia?
PG: Belum sekarang. Tetapi sangat menarik bila suatu hari nanti saya dapat membawa tim Panda saya ke Indonesia.
Ruth Berliana/VMN/BL
Image: tumblr.com/tagged/paulo-grangeon