Grup Airbus dan pembuat aero-mesin Safran tengah membangun usaha joint venture untuk membangun sebuah peluncur satelit Eropa Ariane dalam versi yang lebih murah. Hal ini dilakukan di tengah-tengah meningkatnya kompetisi internasional untuk peluncuran ke ruang angkasa. Usaha patungan antara pembuat jetliners Airbus dan pemasok peralatan pertahanan udara milik Prancis akan disebut Airbus Safran Launchers.
Perusahaan joint venture ini akan mulai membangun roket Ariane 6 pada bulan Januari, demikian dikatakan perusahaan pada pada hari Rabu (3/12).
“Kami adalah pemimpin dalam peluncurang ruang angkasa dan kami tidak bisa membiarkan apa yang menjadi keunggulan Eropa ini tergerus, kami tidak bisa membiarkan pangsa persaingan mengambil pasar dari kami,” demikian dikatakan Marwan Lahoud, kepala strategi Airbus, dalam sebuah wawancara di radio Prancis.
Usaha patungan ini akan bekerja untuk memotong biaya Ariane dengan mengembangkan cara-cara penggunaan kembali potongan-potongan roket peluncuran, demikian juga dikatakan Lahoud dalam sebuah pernyataan.
Terbentuknya usaha joint venture merupakan sebuah upaya yang mengikuti pertemuan para menteri dari negara-negara anggota Badan Antariksa Eropa yang sebelumnya telah digelar pada Selasa (2/12). Pada pertemuan ini para utusan negara-negara tersebut menyetujui dilakukannya pengembangan atas generasi baru dari roket dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk tetap dapat kompetitif dengan Amerika Serikat sebagai penyedia peluncuran komersial seperti Space Exploration Technologies Corp, perusahaan yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana