(Business Lounge-Business Today)-Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Alibaba Group Holding Ltd. telah mengumumkan rencana penawaran saham perdana yang akan mengangkat valuasi perusahaan menjadi $155 milyar. IPO ini akan menjadi yang terbesar di Amerika Serikat dan debut perusahaan di pasar saham terbesar sepanjang sejarah.
Maka terkait dengan gelaran IPO ini, Jack Ma, pendiri Alibaba Group Holding Ltd, pada Senin lalu berupaya meredam kecemasan soal struktur serta strategi pertumbuhan perusahaan. Usahanya itu dilakukan di tengah-tengah roadshow IPO Alibaba di Amerika Serikat
Gelaran roadshow dimulai dengan pertemuan para investor di hotel Waldorf Astoria, New York. Menurut peserta, Ma dalam pertemuan itu mengisahkan kesulitannya mendorong Alibaba lepas landas. Ia dan sejumlah petinggi juga menggarisbawahi fokus perusahaan, yang menekankan pertumbuhan di dalam negeri Tiongkok ketimbang negara-negara luar negeri.
Pertemuan ini merupakan awal dari 10 hari roadshow dua tim khusus Alibaba. Masing-masing tim mempresentasikan profil Alibaba ke beberapa kota Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura, dan London. Mereka berharap roadshow dapat menggaet investor besar dunia dalam IPO Alibaba.
Pengenalan dilanjutkan sesi tanya-jawab. Tetap saja, tak setiap orang terpikat dengan format pertemuan. Akram Yosri, managing partner firma investasi 3i Capital Group misalnya, menilai pertanyaan dalam sesi tanya-jawab cenderung standar dan “tak melayangkan pertanyaan serius kepada manajemen.”
Seperti dirilis The Wall Street Journal, Akram Yosri, managing partner firma investasi 3i Capital Group menilai bahwa Jack Ma cukup memiliki karisma. Akram Yosri juga kagum dengan strategi Alibaba untuk berfokus pada pemilik bisnis kecil di Tiongkok.
Optimisme juga tampak dari W. Fifield Whitman, chief investment officer John Locke Capital Management LP. Whitman mengaku gembira karena berkesempatan mendengar langsung paparan eksekutif Alibaba dan tertarik dengan presentasi mereka.
Dalam roadshow, tim IPO Alibaba memutar rekaman video tentang profil perusahaan. Video juga menampilkan bagaimana warga Cina menggunakan layanan mereka, menurut peserta.
Secara spontan, Ma mengundang hadirin mengajukan pertanyaan langsung kepadanya, kata sejumlah peserta. Ia ditanyai soal bagaimana menghabiskan waktu. Ia menjawab, prioritas utama adalah mempertahankan relasi dengan pejabat pemerintah Cina dan lain tempat.
Disinggung tentang rencana ekspansi internasional perusahaan, eksekutif menyatakan Alibaba masih berfokus di Tiongkok. Sebagai catatan, di Negeri Tirai Bambu ini baru setengah populasi menggunakan internet dan hanya separuh pengguna yang berbelanja secara online.
Febe/Journalist/VM/BL