Inovasi Yang Berulang Sebagai Kunci Keuntungan Jangka Panjang

(Business Lounge – Manage Your Business) Sistem ekonomi pada saat sekarang ini sudah bergerak menuju sistem ekonomi kreatif yang mengunggulkan pada penemuan ide yang terus menerus diimplementasikan sebagai roda yang bergerak untuk menghasilkan keuntungan bersifat jangka panjang. Untuk saat ini Amerika Serikat adalah negara yang terdepan dalam sistem ekonomi kreatif. Demikian menurut Mileta M. Tomovic, Ph. D W.C. Furnas Professor dari universitas Purdue.

Keunggulan Amerika Serikat dalam sistem ekonomi kreatif tidak terlepas dari perusahaan-perusahaan di negara paman Sam ini yang banyak melakukan kreatifitas dan inovasi. Brand- brand yang terkenal di Indonesia seperti Apple, Starbucks, Nike, dll adalah market leader pada industrinya. Mereka ini adalah perusahaan yang mengandalkan kreatifitas dan inovasi dalam memenangkan pasar. Bentuk baru sistem ekonomi kreatifitas dan inovasi ini berdasarkan pengertian dan kemampuan yang sangat dalam dari keinginan pelanggan, yang diperoleh dari keintiman dengan pelanggan sebelum mereka melahirkannya dalam sebuah produk.

Saat inovasi yang terus menerus dilakukan maka bentuk dari product life cycle akan memiliki puncak yang berlapis-lapis sehingga tidak pernah mengalami penurunan seperti product life cycle tradisional yang akan turun hingga pada titik kerugian, gambar berikut menggambarkan peristiwa tersebut.

Business Cycle 1

Pada gambar di atas nampak bahwa inovasi dalam sistem ekonomi kreatif akan membuat keuntungan yang meroket diatas keuntungan rata-rata perusahaan. Rata-rata keuntungan perusahaan Amerika adalah 6.3 persen, namun dengan inovasi maka keuntungan menjulang hingga tiga kali lipat lebih dari keuntungan rata-rata. Inovasi juga membuat keuntungan yang tinggi menjadi keuntungan jangka panjang, sebab setiap kali terjadi penurunan, maka dengan segera puncak keuntungan timbul kembali melalui inovasi-inovasi baru.

Mempertahankan product life cycle yang tetap di posisi puncak adalah sebuah bukti keunggulan ekonomi kreatif. Dari perusahaan-perusahaan Amerika yang memiliki inovasi yang terus menerus bisa dipastikan selalu yang pertama dalam meluncurkan sebuah produk yang punya keunikan dan sesuai keinginan pasar, sehingga selalu menjadi market leader, being the leader comes from being first. Inovasi membuat perusahaan-perusahaan ini menutup persaingan sebab pelanggan sudah yakin dengan produk yang sudah mereka gunakan. Sangat sulit untuk meyakin pelanggan bahwa sebuah perusahaan memiliki produk yang lebih baik, saat dia sudah yakin dengan produk yang pertama dipikiran mereka.

Proses terbentuknya sebuah inovasi bisa dipilah menjadi beberapa tahap, yaitu tahap Observation, Brainstorming, Prototyping, Implementation. Observation adalah pengamatan yang dilakukan terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan. Proses ini merupakan tahap yang terpenting dan memerlukan konsentrasi untuk mendapatkannya. Setelah proses pengamatan dan sampai kepada penemuan sebuah ide, patutlah ide ini dibawa kepada diskusi dengan para ahli dan pelanggan sendiri. Melalui proses brainstorming ini sebuah ide menjadi lebih matang dan lebih teruji. Sebuah ide yang sudah sudah melewati proses brainstorming seterusnya memerlukan tahap prototyping agar ide menjadi kenyataan dan diuji kembali apakah memenuhi keinginan pasar. Proses ini bisa dilakukan berulang kali yang pada tahap terakhir dilakukan tahap implementation. Saat implemetasi ini bila tiga tahap sebelumnya telah dilakukan dengan benar maka akan membuah keuntungan yang terus menerus dan jangka panjang.

Fadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting/VMN/BL