Oceania Terancam Oleh Naiknya Air laut, PBB Adakan Konferensi

(Business Lounge – News & Insight) PBB menyelenggarakan UN Small Island Developing States, sebuah konferensi penting di negara kepulauan yang kecil, Samoa, bagian dari Oceania dimulai pada Senin (1/9), dengan penekanan bagaimana untuk dapat bertahan hidup dalam tantangan yang terjadi oleh karena perubahan iklim. Sekitar 3.000 delegasi menghadiri konferensi PBB ini menjadikan acara ini menjadikan acara terbesar yang pernah dilaksanakan di negara Pasifik kecil yang berpenduduk sekitar 200.000 orang.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan konferensi yang akan berakhir pada Kamis (4/9) merupakan sebuah kesempatan yang berlangsung hanya sekali dalam satu dekade untuk mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan di negara-negara seperti Samoa, yang sering digambarkan sebagai Negara yang berada di garis depan perubahan iklim.

Ban menyampaikan pada Minggu (31/8),”Saya tahu negara Anda menghadapi banyak kesulitan. Pertama-tama oleh perubahan iklim, naiknya pasang laut. Itu sebabnya saya di sini, untuk menunjukkan solidaritas yang kuat dan persatuan dengan orang-orang dari Samoa dan banyak negara-negara kepulauan kecil lainnya.”

Negara-negara kepulauan yang berada di dataran rendah sangat rentan terhadap naiknya air laut. Beberapa dari Negara tersebut berada sedikit lebih tinggi dari tiga kaki (satu meter) di atas permukaan laut. Sedangkan perubahan iklim yang merupakan hasil dari perbuatan manusia telah berdampak atas naiknya air laut.

Beberapa negara kecil di Pasifik seperti Kiribati sudah mulai membuat beberapa opsi jika kemudian perubahan iklim akan memaksa mereka meninggalkan tanah air mereka.

Utusan khusus Bank Dunia untuk menangani perubahan iklim, Rachel Kyte mengatakan bukan negara kepulauan kecil ini yang menciptakan masalah dan mereka pun tidak memiliki sumber daya untuk mengatasinya, sehingga seluruh dunia berkewajiban untuk membantu.

“Kita memiliki tanggung jawab terhadap bangsa-bangsa ini karena kita sudah memompakan banyak racun ke atmosfer selama dekade terakhir dan membahayakan mata pencaharian banyak orang di banyak pulau atol (pulau karang) dan pulau-pulau dari negara-negara ini,” demikian disampaikan Kyte kepada Australian Broadcasting Corporation. “Ini adalah tempat di mana kita harus menyingsingkan lengan baju kita sebagai masyarakat internasional dan bekerja bersama pulau-pulau ini untuk memperkuat ekonomi mereka.”

Negara-negara Kepulauan Kecil

Samoa

Samoa, secara resmi disebut dengan Negara Independen Samoa sebelumnya dikenal sebagai Samoa Barat, adalah negara Oseania meliputi bagian barat Kepulauan Samoa di Samudra Pasifik Selatan. Ini menjadi independen dari Selandia Baru pada tahun 1962. Dua pulau utama Samoa adalah Upolu dan Savai’i, salah satu pulau terbesar di Polinesia. Ibukotanya Apia, dan Airport International Faleolo terletak di pulau Upolu.

Samoa terletak di selatan khatulistiwa, sekitar pertengahan antara Hawaii dan Selandia Baru di wilayah Polinesia di Samudra Pasifik. Luas tanah total 2842 km ².

Kepulauan Samoa telah terbentuk dari kegiatan vulkanisme.

Kiribati

Kiribati secara resmi disebut Independen dan Sovereign Republik Kiribati, adalah sebuah negara kepulauan di tengah Samudera Pasifik tropis. Populasi permanen adalah lebih dari 100.000 (2011) dari 800 kilometer persegi (310 sq mi). Negara ini terdiri dari 32 pulau karang (atoll) dan satu pulau karang yang muncul, Banaba. Pulau-pulau ini tersebar lebih dari 3,5 juta kilometer persegi, di sepanjang khatulistiwa, dan berbatasan dengan batas penanggalan internasional pada titik paling timur di tengah-tengah Kepulauan Line.

Ada total 21 pulau berpenghuni di Kiribati. Negara ini sekarang dibagi menjadi tiga kelompok pulau, termasuk kelompok yang menyatukan Kepulauan Line dan Kepulauan Phoenix (pelayanan di London, Kiritimati) Island. Kelompok-kelompok tidak memiliki fungsi administratif. Setiap pulau yang dihuni memiliki dewan sendiri: tiga dewan pada Tarawa: Betio, South-Tarawa, North–Tarawa dan dua dewan di Tabiteuea). Ada dua pulaunya yang tidak berpenghuni telah hilang terendam air laut.

Bahasan Lainnya

Konferensi ini juga akan membahas masalah-masalah penyakit tidak menular yang telah menjadi penyebab kematian (75-85 persen) di negara-negara Pasifik. Isu-isu lainnya dalam agenda mencakup cara-cara untuk meningkatkan pengelolaan laut dan perikanan secara berkelanjutan.