(Business Lounge – News & insight) Perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih serta otomasi yang ditimbulkan olehnya telah menimbulkan pertentangan apakah teknologi akan menjadi keuntungan atau kerugian di masa yang akan datang.
Perkembangan Teknologi Robot
Robot dan perangkat artifisial cerdas akan mengambil alih banyak pekerjaan yang sekarang dilakukan oleh manusia dan para ahli. The Pew Research Center mengatakan para ahli melihat adanya kesempatan untuk perkembangan dari self-driving car, drone, robot pekerja, smartphone yang berperan sebagai asisten dan algoritma jurnalisme pada tahun 2025.
Tetapi kemudian dibuatlah sebuah survei untuk mengetahui apakah perkembangan teknologi ini kelak akan sangat membantu atau malah akan menghancurkan pekerjaan serta mencambah kesenjangan pendapatan. Sebagai hasil, 48% mengatakan bahwa perkembangan teknologi tersebut akan menghancurkan pekerjaan dan menambah kesenjangan pendapatan.
Namun demikian, 52% telah mengatakan bahwa teknologi akan mengambil alih tugas-tugas yang tidak diinginkan dan akan menghasilkan jenis pekerjaan baru bagi manusia.
Pendapat Para Ahli Jepang
Lee Rainie, direktur dari The Pew Research Internet Project, mengatakan para ahli melihat robot dapat menimbulkan pekerjaan yang dapat menjadi lebih cepat dan lebih efisien serta biaya yang menjadi lebih efektif demikian berita yang dilansir oleh Japantoday.
Hal ini berarti akan ada ada transformasi tenaga kerja, khususnya di bidang transportasi, makanan cepat saji dan obat-obatan. Akan adanya suatu kebebasan dari hari-hari yang membosankan oleh karena semua pekerjaan yang rutinitas dapat ditangani oleh teknologi. Sehingga orang pun akan mendefinisikan pekerjaan dengan cara yang lebih positif dan bermanfaat secara sosial. Rainie juga mengatakan banyak yang melihat hal ini akan berdampak kepada penyusutan kelas menengah dan bertambahnya angka pengangguran.
“Otomasi adalah kekuatan yang menakutkan,” kata Jerry Michalski, pendiri dari Relationship Economy eXpedition, sebuah think tank eksekutif perusahaan. Ia pun menambahkan bahwa perlombaan antara otomatisasi dan pekerjaan manusia dimenangkan oleh otomatisasi. Stowe Boyd, peneliti utama di GigaOM Research juga mengatakan meningkatnya penggunaan kendaraan otonom akan mengambil pekerjaan penting bagi orang-orang seperti pengemudi truk dan taksi.
Sehingga sekarang yang menjadi pertanyaan utama untuk tahun 2025 adalah apa manusia memang tidak membutuhkan tenaga teknologi dan apakah hanya sedikit orang yang diperlukan untuk memandu perekonomian yang berbasis robot?
Justin Reich dari Universitas Harvard mengatakan bahwa robot dan kecerdasan buatan akan semakin menggantikan jenis pekerjaan rutin bahkan rutinitas yang kompleks yang dilakukan oleh pengrajin, pekerja pabrik, pengacara, dan akuntan. Namun perlu disadari bahwa memang sifat pekerjaan akan berubah secara radikal pada tahun 2025, tetapi hanya di negara yang telah memilih untuk berinvestasi di bidang pendidikan, teknologi dan infrastruktur yang terkait.
Vint Cerf, Chief Internet Evangelist untuk Google, mengatakan: “Secara historis, teknologi telah menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada menghancurkan sehingga tidak ada alasan untuk berpikir sebaliknya dalam kasus ini. “
uthe/Journalist/VMN/BL
Image: wikipedia