Dua Boeing 777. Dua Bencana Penerbangan Yang Sangat Langka Dari Satu Maskapai

(Business Lounge – World News) – Kedua bencana ini tampaknya menjadi sesuatu yang mengagetkan bagi Malaysia Airlines. Sementara kondisi mereka belum pulih dari tragedi yang pertama di tahun ini, mereka kembali mengalami tragedi kedua yang cukup memukul maskapai penerbangan nasional selama lima bulan ini.

Pada tanggal 8 Maret lalu, sebuah pesawat jet Malaysia Airlines menghilang sekitar satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, menjadi suatu misteri internasional yang masih belum terpecahkan. Pada hari Kamis, maskapai ini mengalami tragedi lain dengan jenis pesawat yang sama ditembak jatuh di atas Ukraina. Ukraina mengatakan pesawat itu dijatuhkan oleh rudal ketika terbang di atas bagian timur dari Ukraina.

Tapi apa yang pasti adalah bahwa maskapai dan bangsa yang sedang berjuang ini sekarang harus mempersiapkan diri untuk pertemuan-pertemuan yang akan penuh dengan kesedihan, saling tuding, perhatian internasional dan implikasi hukum dan diplomatik yang serius.

“Ini adalah hari yang tragis dalam tahun yang sudah menjadi tahun yang tragis bagi Malaysia,” demikian disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Di tengah itu semua, ada satu pertanyaan: Bagaimana bisa bencana ini menimpa maskapai dua kali dalam waktu yang singkat?

“Salah satu dari peristiwa ini memiliki probabilitas yang luar biasa rendah,” kata John Cox, Presiden dan CEO Keselamatan Sistem Operasi dan mantan pilot maskapai penerbangan dan penyidik kecelakaan​​. “Untuk memiliki dua kejadian yang hanya selisih beberapa bulan antara satu dengan yang lain tentunya belum pernah terjadi sebelumnya.”

Bencana pertama sangat melukai Malaysia dan membuat dunia kaget. Bagaimana mungkin sebuah Boeing 777-200ER, sebuah jumbo jet modern, menghilang begitu saja? Flight 370 telah menyimpang dari jalur selama penerbangan ke Beijing dan diyakini telah jatuh di Samudera Hindia jauh di lepas pantai Australia Barat.

Area pencarian telah berubah beberapa kali, tetapi tidak ada tanda-tanda pesawat, atau 239 orang di atas kapal tersebut telah ditemukan. Sampai saat ini, bagaimana pesawat itu bisa sampai di sana kemungkinan akan tetap menjadi misteri.

Pada hari Kamis, tidak ada misteri atas keberadaan Boeing 777-200ER, yang jatuh dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dengan 283 penumpang dan 15 awak. Reruntuhannya telah ditemukan di Ukraina, dan tidak ada yang selamat.

Para pejabat mengatakan pesawat itu ditembak jatuh di ketinggian 10.000 meter. Wilayah ini adalah tempat pertempuran keras antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia dalam beberapa hari terakhir ini.

“Jika benar bahwa pesawat itu memang ditembak jatuh, kita bersikeras bahwa para pelaku harus cepat dibawa ke pengadilan,” kata Perdana Menteri Malaysia.

Malaysia Airlines sudah dikritik dalam cara mereka menangani Flight 370 berburu dan melakukan investigasi. Beberapa kerabat penumpang yang di kapal menuduh maskapai terlibat dalam menutup-nutupi, dan ada teori konspirasi yang terus-menerus atas nasib pesawat, termasuk bahwa ia mungkin telah ditembak jatuh. Tidak ada alasan langsung untuk berpikir bahwa dua bencana yang menimpa maskapai ini saling terkait.

Najib mengatakan rute penerbangan pesawat telah dinyatakan aman oleh badan penerbangan sipil global. Dan John Cox, Presiden dan CEO Keselamatan Sistem Operasi mengatakan bahwa  sepengetahuannya, tidak ada larangan untuk terbang di atas timur Ukraina meskipun sedang ada pertempuran di darat.

Malaysia Airlines secara khusus dikritik karena cara mereka menangani komunikasi di sekitar pesawat jet yang hilang, karena adanya ketidakpastian yang dihadapi keluarga penumpang yang di kapal. Dengan jatuhnya pesawat ini hari Kamis kemarin ke tanah dan sudah ditemukannya puing-puing yang jatuh, tidak akan ada ketidakpastian mengenai hal itu.

Tapi investigasinya tetap akan sensitif. Akan ada implikasi hukum dan diplomatik tergantung pada siapa yang bertanggung jawab.

Maskapai penerbangan dan kementerian transportasi Malaysia selama ini telah melakukan berbagai perbaikan dalam cara mereka menangani MH370, karena kurangnya pengalaman mereka. Mudah-mudahan mereka akan melakukan lebih baik saat ini.

Kecelakaan itu pasti akan menimbulkan kerugian keuangan yang lebih lagi dari Malaysia Airlines. Bahkan sebelum  terjadi di bulan Maret yang lalu, mereka sudah melaporkan mengalami kerugian yang besar akibat karena persaingan yang sangat ketat dengan maskapai penerbangan yang murah. Selain itu, kerugian terjadi karena banyak penumpang membatalkan penerbangan, dan meskipun maskapai ini diasuransikan, mereka harus menghadapi ketidakpastian atas pembayaran kepada keluarga korban.

Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara