(Business Lounge – News) Sejauh ini korban yang tewas akibat badai topan berjumlah enam orang sedangkan 32 orang luka-luka akibat tertimpa pohon dan bangunan-bangunan. Dua orang nelayan telah dinyatakan tewas setelah perahu yang ditumpanginya terhempas oleh gelombang arus yang tinggi di Kepulauan Okinawa. Setelah itu, tiga nyawa terenggut oleh badai kencang di Kepulaun Kyushu. Badai Neoguri yang berpotensi membawa tanah longsor dan banjir besar telah menelan rumah dan seorang anak laki-laki berusia 12tahun di prefektur Nagano.
Status kekuatan badai neoguri yang telah diperkirakan bergerak 250km/jam dan berpotensi merenggut banyak korban jiwa disertai kerusakan yang amat besar, dikabarkan melemah pada saat menghantam kepulauan Okinawa dan pinggiran kepulauan Miyako Selasa kemarin(8/7). Kurang lebih Neoguri bergerak 110km(68 miles) kearah barat dari Kepulauan Kumejima pukul 08.00 GMT, dan menuju ke arah utara dengan kecepatan angin 30kph(19mph) kemudian status kecepatan angin dinyatakan stabil pada level 162kph(100mph). Sementara itu, seperti yang telah diprediksikan bahwa badai topan Neoguri akan menerjang kepulaun Kyushu setelah melewati Kepulauan Okinawa, Badai Neoguri tiba di kota Akune menjelang pagi hari ini sekitar pukul 7.am. Kota Akune terletak di bagian Pantai Barat dari Kyushu. Pada rabu malam hari Badan Metereologi resmi Jepang melaporkan bahwa badai telah memasuki kawasan Kyushu namun angin bergerak pelan dari arah Laut China Timur 9 miles/jam dengan kekuatan 67mph sebelum pada akhrinya serangkaian badai menerpa dengan kecepatan 126kph dan bergerak kearah timur di kecepatan 25kph.
Pengamatan dari ahli meteorologi di dunia
Observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa badai ini tergolong spesial, hal ini dikarenakan bentuknya yang bisa dikatakan seperti tebing awan dan terkadang berubah seperti silicon kuat. Tak hanya itu saja, mereka menemukan bahwa terlihat ekor yang keluar dari mata badai. Brian McNoldy dari Universitas Miami di Florida menjelaskan perubahan bentuk yang dialami bisa disebabkan oleh kumpulan es yang tersebar ke dalam satu arah yang disebabkan oleh perpindahan es yang dibawa dari angina ke langit menuju atmosfer yang letaknya mendekati mata badai. Bersependapat dengan McNoldy, Murakami menuturkan bahwa Neoguri berpotensi untuk membawa El Nino di kawasan Pasifik menjelang akhir tahun. Berdasarkan analisa yang ada, sebelum tiba di kawasan Pasifik, Neoguri akan terjadi diberbagai tempat di wilayah kepulauan Jepang dan memiliki empat kategori yang berbeda. Pada saat Neoguri melewati kepulauan Okinawa, kekuatan dari badai topan menurun di kategori ketiga sehingga menyebabkan hujan lebat dan kemungkinan adanya bencana banjir. Setelah itu, Neoguri akan diperkirakan menurun ke level terendah, satu saat tiba di kepulauan utama Jepang, seperti Kyushu dan Honshu.
Berpotensi banjir dan tanah longsor, warga diminta waspada.
Rupanya Jepang telah belajar dari pengalaman yang melumpuhkan kawasan sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi pada Maret, 2011 yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami hebat. Kewaspadaan pemerintahan Jepang ditingkatkan setelah mendengar kabar bahwa kekuatan dari badai ini dapat merenggut banyak nyawa disertai dengan kerusakan cukup besar, mereka bergegas mengevakuasikan 500.000 ribu penduduk kepulauan Okinawa yang didiami oleh 1.2 juta penduduk dan 5.500 penduduk di Miyako untuk mengungsi ke balai gedung kemasyarakatan. Sementara itu, semua penerbangan lokal tujuan dan keberangkatan dari Okinawa, Kyushu dan kota-kota lain yang terletak di prefektur bahaya harus terpaksa dibatalkan.
Mengingat ketinggian ombak yang mencapai 14 meter pada tsunami tahun 2011, Badan Meteorologi menghimbau untuk tidak meremehkan peringatan dari badai Neoguri ini. Benteng pertahanan Udara Amerika Serikat Kadena melakukan evakuasi terhadap petugas-petugas penerbangan. James Hecker menegaskan bahwa ia tidak mengetahui seberapa besar dampak Neoguri terhadap keselamatan petugas-petugasnya
Badai Topan Neoguri memberikan dampak terhadap perubahan cuaca yang tidak menentu di kepulauan Shikoku. Hal ini tentunya, juga memberikan dampak buruk terhadap banyak kepulauan dari bagian barat hingga Utara Jepang. Oleh karena itu, penduduk yang bertempat tinggal diprefektur Miyazaki, Kumamoto, Kagoshima, Kyushu dan Shikoku diminta untuk dievakuasi untuk menghadapi bencana tanah longsor dan banjir yang besar.
Selain itu, juru bicara Kyushu Electric Power Co menjelaskan bahwa semua instalasi listrik telah dipadamkan sesuai dengan kebijakan nasional pemerintah Jepang. Perusahaan tersebut juga sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk melindungi instalasi akibat cuaca buruk untuk sepanjang tahun.
Untuk sejauh ini, jutaan korban badai Neoguri atau dikenal dengan Racoon dalam Bahasa Korea, masi mencari tempat untuk mengungsi. Sementara itu, pemadaman listrik juga dirasakan 34,7000 rumah penduduk rabu sore di Okinawa. Keadaan Fukushima yang belum dinyatakan pulih total akibat gempa bumi dan tsunami tahun 2011, Jepang harus menyiapkan diri untuk menghadapi serantaian bencana alam dalam skala kecil hingga besar.
Febrina Piscessa/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Youtube