(Business Lounge – World News) Sekelompok pengunjuk rasa berbaris mengelilingi Tokyo Olympic Stadium kemarin, mereka berdemonstrasi menentang rencana untuk menghancurkan stadion yang berusia 56 tahun tersebut dan menggantinya dengan kolosal, serta struktur futuristik untuk Olimpiade Musim Panas tahun 2020.
Sekitar 500 orang mengambil bagian dalam demonstrasi tersebut sambil membawa tulisan-tulisan yang berbunyi: “Kami menginginkan Olimpiade yang kompak dan ekonomis” dan “Batalkan Olimpiade Tokyo 2020”.
Salah satu pemimpin protes itu mengatakan bahwa stadion yang diusulkan terlalu besar. Penyelenggara acara harus mempertimbangkan kembali rencana mereka dan membuat publik ikut serta dalam proses pengambilan keputusan ini.
Stadion tersebut diusulkan menjadi kapasitas 80.000 kursi, dirancang oleh arsitek Inggris-Irak Zaha Hadid, dan akan menjadi bangunan center di tahun 2020 nanti tetapi para kritikus mengatakan itu terlalu besar, terlalu mahal dan tidak sesuai dengan perencanaan kota Tokyo.
Arsitek dan para lawan lainnya mengajukan petisi pada pemerintah untuk lebih baik meng-upgrade stadion dengan kapasitas 48.000 kursi yang telah dipakai pada Olimpiade tahun 1964 yang lalu. Seperti telah diberitakan sebelumnya, kedua arsitek Jepang yang terkenal Ito dan Maki memprotes hal itu dan kemudian bersama dengan yang lainnya menandatangani petisi untuk mempertimbangkan memperbaiki Meiji Jingo Gaien Stadium daripada membangun yang baru. Itu merupakan alternatif yang jauh lebih murah dan juga lebih ramah lingkungan. Ito dan Maki lebih ingin mempertahankan bangunan Tokyo Olympic Stadium dengan lanskap berupa langit biru, deretan pohon ginkonya serta Jingu Outer Gardens.
The Japan Sports Council, yang memiliki stadion yang sudah dibangun itu, telah dijadwalkan untuk melakukan pembongkaran mulai pada bulan ini. Sudah diturunkan dari jumlah proposal awal yang tadinya akan menghabiskan dana sebesar ¥ 300 miliar (US $ 2,9 miliar) untuk stadion baru tersebut menjadi sekitar ¥ 169 miliar. Selain biaya, kritikus tidak puas dengan desain dari Hadid, beberapa orang mengklaim karena menyerupai helm sepeda.
Bangunan ini akan memiliki luas sekitar empat kali ruang lantai stadion saat ini dan mendominasi daerah sekitarnya seperti taman dan fasilitas olahraga lainnya.
IOC, di bawah Presiden baru Thomas Bach, saat ini Jepang sedang mencari cara untuk mengurangi biaya hosting Olimpiade di masa depan. Beberapa kota telah menolak untuk memberikan tawaran atau telah mengundurkan diri dari kompetisi menjadi tuan rumah untuk Winter Games tahun 2022 karena mereka kuatir akan masalah keuangannya.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri