Bloom Where You Are Planted

steps2

Bagi para entrepreneur, sudah pasti harus mempunyai suatu semangat untuk berkembang, yes, you must developing yourself, improving yourself, deepening Yourself – keep learning. That’s the way you live !

Di dalam perkembangan Anda, bukan berarti sebagai entrepreneur berkembang asal-asalan, mencong kanan kiri, atau tidak menentu arahnya. Menjadi seorang entrepreneur bukan bermental kalau bisnis jalan ya jalan, kalau tidak ya pasrah, bukan begitu mental seorang entrepreneur.

Mental seorang entrepreneur yang siap berhasil adalah “bloom where you are planted”, yang berarti dimanapun Anda ditempatkan, Anda berkembang. Aplikasinya adalah dimanapun dan apapun bisnis Anda, disitulah Anda harus berkembang. Caranya? Anda harus mulai dari diri sendiri. Miliki mimpi, passion, dan berjuanglah di dalam bisnis Anda sampai Anda menemukan titik keberhasilan didalam usaha yang Anda rintis.

Memang, di dunia ini kelihatannya banyak orang menyalahkan kondisi, situasi, klien, orang lain, atau bahkan hal lainnya yang membuat diri mereka dan bisnis yang mereka rintis tidak berkembang. Namun jika dilihat lebih dalam, jenis orang-orang seperti ini adalah orang yang tidak mengevaluasi diri, dan tidak melihat bahwa penyebab tidak berkembangnya kemampuan diri dan juga bisnis mereka adalah karena diri mereka sendiri.

Namun tidak demikian halnya dengan para entrepreneur yang maju. Faktanya, mereka justru mempergunakan waktu yang ada, mempergunakan semua kesempatan yang ada (yang sebenarnya sangat tersedia) sehingga membuat mereka semakin berkembang. Mereka rajin dan konsisten untuk belajar, mengevaluasi, memperdalam pengetahuan, melakukan observasi, serta belajar dari kesalahan dan terus berkembang.

Grow Yourself artinya kita juga harus mempergunakan waktu yang ada. Untuk itulah kita perlu belajar lebih dalam mengenai Time Management.

Bagi seorang entrepreneur, time Management adalah sesuatu yang sangat perlu dikuasai dan disadari, dimana mereka harus kepada hal-hal yang penting dan menghasilkan, dan tidak membuang-buang waktu dengan sia-sia, dan satu lagi, tidak membuang waktu untuk terlalu banyak idealisme, melainkan entrepreneur sejati hanyalah berfokus pada pencapaian keuntungan dan CSR.

Philip Swan, seorang ahli manajemen, mengatakan bahwa “our strength grows not in time of comfort, our strength grows in time of trouble and difficulty, tested by time.”

Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah Grow and Improve Your People. Para entrepreneur harus tahu, tidak ada pemenang sejati yang berhasil karena dirinya sendiri saja. Seseorang yang berhasil pasti tidak lepas dari dukungan dari banyak orang lain, keluarganya, tim, teman dan lingkungan sekitarnya yang membuat seseorang menjadi berhasil. Seorang entrepreneur harus bisa memajukan dan mengembangkan timnya, dan tidak hanya berfokus pada dirinya sendiri saja.

Seorang entrepreneur yang baik umumnya adalah seorang yang demanding (bahkan bisa jadi sangat demanding), being pushy (mendorong bahkan cukup menekan), supaya teamnya stretch to the limit (ditarik sampai ke batas limit), set the higher standard, raising the bar, sometimes strict, namun disisi lain tetap menyeimbangkan team dengan membangun karakter yang benar.

Seorang entrepreneur yang memiliki kepemimpinan yang baik biasanya meminta dan mendorong tim yang dibina supaya bekerja keras, rajin, bahkan sangat rajin (double rajin), namun di sisi lain juga mempunyai empati, perhatian dan pengertian dengan tim. Selain itu, ia juga harus bisa mengarahkan tim untuk bisa menghargai waktu, bekerja cepat, disiplin dan punya etos kerja yang baik, dimana ia sendiri tentu harus melakukannya juga.

Perlu diketahui dengan jelas, bahwa seorang entrepreneur yang memiliki jiwa kepemimpinan bukan hanya berlaku “baik”, namun juga berlaku “seimbang”, yang berarti punya ketegasan jika memang ada hal yang salah yang perlu diperbaiki, memberikan pujian jika memang sesuatu yang baik dicapai, dan memberikan teguran jika ada kesalahan atau kekurangan terjadi.

Langkah penting lainnya yang perlu diketahui seorang entrepreneur adalah Be Intrapreneur and Grow Your Business. Dalam hal ini sangat penting untuk seorang entrepreneur mempunyai ownership atas bisnis yang dirintisnya.

Beberapa pertanyaan bagi para entrepreneur adalah mengenai tanggung jawabnya di dalam bisnis, bagaimana membuat bisnis tersebut maju, berkembang, lebih efisien, lebih less cost, more result, lebih dinamis, bagaimana mengurangi tingkat kesalahan yang ada, bagaimana supaya suatu proses lebih sederhana dan cepat, lebih mudah, bagaimana supaya lebih automated, bagaimana untuk membuat lebih sedikit sumber daya yang digunakan dengan hasil yang lebih banyak, bagaimana menjangkau lebih banyak dengan resources yang ada, apa yang diperlukan supaya performance meningkat 2 atau 3 kali lipat, bagaimana membuat proyek benar-benar terlaksana dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan dan tidak ada penundaan, bagaimana supaya ada kontinuitas dalam resources sehingga tidak terjadi stuck karena karena kurangnya resources atau resources yang ada kurang mampu, dan berbagai pertanyaan lainnya.

Berbagai pertanyaan tersebut, adalah yang membuat seorang entrepreneur Growing The Business. Di level ini, seorang entrepreneur harus lebih memperhatikan kepentingan bersama/perusahaan dibandingkan kepentingan pribadi.

Grow Your Business membuat seorang entrepreneur memiliki pikiran yang kreatif, proaktif dan antisipatif dan concern yang tinggi atas keseluruhan proses, baik resources yang ada, grooming the talent, cost usage efficiency, achieve the result, minimize error, dan sebagainya. Inilah yang seringkali dinamakan intrapreneurship.

Philip Yohanes / VM / BL

Editor : Fanya Jodie