Cathay Ajukan Keberatan Kepada Pemerintah Hong Kong

(Business Lounge – Business Today) – Jetstar berencana akan luncurkan layanan penerbangan bertarif rendah di daerah administratif Cina. Cathay Pacific Airways Ltd resmi mengajukan keberatan kepada pemerintah Hong Kong atas rencana terbaru dari maskapai Jetstar tersebut. Cathay yang saat ini merupakan maskapai nasional Hong Kong, sedang menghadapi kompetisi yang kian ketat di kandangnya.

Jetstar Hong Kong berharap dapat mengantongi izin pembukaan penerbangan pada akhir tahun ini. Maskapai budget itu adalah usaha patungan antara Jetstar Group kepunyaan Qantas Airways Ltd, China Eastern Airlines Corp, dan Shun Tak Holdings Ltd milik miliuner Makau, Stanley Ho.

Cathay Pacific, bersama unit usaha Dragonair yang berfokus di Cina, pada Kamis menyatakan pemberian izin kepada Jetstar akan melanggar Hukum Dasar Hong Kong. Dalam hukum disebutkan, “maskapai yang ditunjuk” pemerintah harus menempatkan kantor pusat di kota itu, dengan manajemen dan pengawasan dilakukan di dalam kota Hong Kong.

Jetstar Hong Kong merupakan bentuk waralaba maskapai Jetstar asal Australia. Kantor pengelolanya akan berlokasi di Australia bersama Jetstar dan Qantas Airways, demikian keterangan Cathay Pacific menyitir pernyataan Jetstar dan Qantas.

Permohonan hak lalu lintas udara Jetstar Hong Kong sedang diproses pemerintah Hong Kong. Pada Juli 2012, Jetstar Hong Kong telah memohon sertifikat operator udara dari Departemen Penerbangan Sipil.

Apabilan permohonan Jetstar ini dikabulkan akan melahirkan “preseden berbahaya.” Sebab, kata Cathay Pacific, “dengan begitu pemerintah Hong Kong telah menyerahkan hak lalu lintas udara, sebuah bentuk kedaulatan yang dicapai lewat perundingan yang rumit, kepada maskapai yang tak lebih dari suatu operasi waralaba dan dikendalikan maskapai penerbangan asing.” Itu sebabnya Cathay Pacific ajukan keberatan kepada pemerintah Hong Kong atas rencana terbaru dari maskapai Jestar tersebut.

(IC/IC/BL-WSJ)