ANA Akhiri Kerjasama dengan AirAsia

(Business Lounge – Business Today) – Pasar maskapai bertarif rendah di Jepang terpukul setelah All Nippon Airways (ANA) mengaku akan mengakhiri kemitraan tak menguntungkan dengan AirAsia Bhd, kurang dari setahun sesudah kerja sama bermula.

ANA Holdings Inc, perusahaan induk All Nippon Airways, akan mengakuisisi 33% saham AirAsia Jepang senilai $25,1 miliar yang sebelumnya dipegang AirAsia Bhd. ANA Holdings menyatakan usaha patungan itu akan tetap beroperasi di bawah merek dagang saat ini hingga Oktober.

Baru beberapa pekan lalu, pemimpin AirAsia Tony Fernandes mengatakan ia mungkin mundur dari usaha patungan Jepang ini. Proses pemutusan yang relatif cepat ini menggarisbawahi sulitnya mengarungi pasar penerbangan Jepang, juga kesulitan penggabungan budaya korporasi.

“Persoalan berpangkal pada perbedaan pendapat yang fundamental di antara para pemegang saham mengenai cara pengelolaan perusahaan, mulai dari manajemen biaya hingga lokasi basis pengoperasian usaha domestik,” kata AirAsia, Selasa lalu.

airasia

Menurut keterangan eksekutif, sejak awal kemitraan sudah ada beberapa perbedaan manajemen, yang belakangan kian memburuk.

“Model bisnis AirAsia di pasar Jepang ada batasnya,” kata wakil presiden senior ANA, Shinzo Shimizu, dalam konferensi pers.

Analis menilai penghentian kemitraan membuka peluang baru bagi AirAsia untuk mengatur ulang strateginya di Jepang. Di Negeri Sakura, sebut analis, kesempatan masih terbuka lebar bagi maskapai bertarif rendah.
More In ekonomi & bisnis

Keputusan ini “akan meminimalisasi pengeluaran tunai, karena sebagian besar kerugian AirAsia diakibatkan AirAsia Jepang,” sahut Ahmad Maghfur Usman, pengamat penerbangan di RHB Research Institute Sdn Bhd, Kuala Lumpur, Malaysia.

“Mereka [AirAsia] berpeluang mencari konglomerat di Jepang sebagai mitra, seperti usaha patungan mereka dengan Tata Group di India.”

AirAsia Jepang merupakan satu dari tiga maskapai bertarif rendah yang mulai beroperasi di Negeri Matahari Terbit, tahun lalu. Pada saat yang sama, All Nippon Airways dan Japan Airlines Co, dua maskapai besar di Jepang, masih mencari sumber pendapatan baru dalam pasar yang mulai menyusut.

(sumber : Wall Streets Journal)