Gaya Kepemimpinan (Leadership Style bag.3)

(The Manager’s Lounge- Leadership), Ada perbedaan dalam cara-cara pendekatan pemimpin. Pendekatan ini bukan merupakan suatu gaya kepemimpinan tetapi mengarah pada pemilihan gaya kepemimpinan untuk tahap selanjutnya.  Pendekatan pemimpin diperlukan agar pemimpin dapat mencapai tujuannya. Kita tahu bahwa mempengaruhi orang adalah gambaran utama kepemimpinan. Pendekatan  dapat bersifat positif dan juga dapat bersifat negatif.

Pemimpin positif menggunakan hadiah, seperti pendidikan, bonus, dll untuk memotivasi karyawan. Sementara pendekatan negatif menekankan hukuman. Pendekatan negatif  harus digunakan dengan hati-hati karena dapat menimbulkan stress pada jiwa manusia. Pemimpin negatif bertindak dominan dan mau menang dalam segala situasi. Mereka percaya satu-satunya cara untuk menyelesaikan sesuatu adalah melalui adu penalti, seperti kehilangan pekerjaan, menegur karyawan di depan orang lain, dan lain – lain. Mereka percaya menjadi orang yang menakutkan membuat otoritas mereka meningkat dan produktivitas yang akan naik. Namun apa yang selalu terjadi ketika pendekatan ini digunakan salah adalah bahwa semangat karyawan jadi jatuh, yang tentu saja menurunkan produktivitas.

Dalam menggunakan pendekatan positif dan negatif harus dipikirkan dampak daripada pendekatan yang digunakan apakah dapat mencapai hasil yang diharapkan. Keduanya dapat digunakan secara tunggal namun  juga dapat digunakan secara bersamaan. Penggunaan secara tunggal misalnya untuk memicu loyalitas karyawan, sebuah perusahaan memberikan hadiah cincin emas bagi mereka yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun. Penggunaan secara bersamaan contohnya, seorang Marketing Manager dapat memberikan bonus apabila staff marketing mencapai target penjualan yang ditetapkan namun juga dapat memecat anak buahnya bila dalam tiga bulan berturut-turut tidak mencapai target yang ditetapkan. Seorang pemimpin perusahaan dapat memberikan tawaran beasiswa pendidikan pasca sarjana bagi karyawan yang kompeten namun juga dapat menuntut karyawan yang bersangkutan memiliki indeks prestasi yang memuaskan atau jika tidak memuaskan karyawan membayar sendiri uang kuliah dan membayar denda kepada perusahaan.

Penggunaan Pertimbangan dan Struktur

Dua pendekatan lain yang  sering digunakan oleh pemimpin adalah pertimbangan dan struktur.

Pertimbangan (orientasi karyawan) – Pada dasarnya pemimpin yang menggunakan pertimbangan bersifat lebih flexible, negotiable untuk tujuan positif dan lebih melihat pada situasi lapangan dan situasi pekerja. Pemimpin prihatin tentang kebutuhan manusia karyawan mereka. Mereka membangun kerja sama tim, membantu karyawan dengan masalah mereka, dan memberikan dukungan psikologis. Pertimbangan dengan orientasi karyawan ini hanya dapat dilakukan oleh pemimpin yang memiliki hati nurani, pemimpin yang membuka mata terhadap segala yang terjadi, terhadap personel yang ada di perusahaan namun tetap berada pada koridor-koridor penting fungsi organisasi. Pemimpin yang menggunakan pertimbangan cenderung disukai oleh bawahan mereka.

Struktur (orientasi tugas) – Pendekatan ini merupakan pendekatan yang kaku, yang tidak dapat ditawar dan seringkali bersifat mutlak. Para pemimpin percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan konsisten menjaga orang-orang sibuk dan mendesak mereka untuk menghasilkan. Para pemimpin percaya pada “strict to the job” akan memberikan hasil yang lebih maksimal. Itu sebabnya mereka akan berusaha bagaimana supaya suatu pekerjaan diselesaikan dengan baik atau sempurna sekalipun dengan cara-cara yang menekan karyawan ataupun menekankan disiplin yang tinggi.

Perhatikan bahwa pertimbangan dan struktur adalah independen satu sama lain. Misalnya, seorang pemimpin yang menjadi lebih perhatian, tidak berarti bahwa ia menjadi kurang terstruktur.

Pemimpin yang perhatian dalam gaya kepemimpinan mereka, menghasilkan karyawan yang berkinerja lebih tinggi dan lebih puas dengan pekerjaan mereka (Schriesheim, 1982). Pada dasarnya keduanya bertujuan untuk menghasilkan goal yang ingin dicapai dan tentunya berguna untuk kepentingan organisasi. Namun manusia seringkali tidak menyukai hidup di bawah tekanan dan lebih memilih situasi yang bersifat kompromis.

Gaya kepemimpinan yang seringkali menggunakan pendekatan adalah gaya kepemimpinan situasional. Pendekatan dapat disesuaikan dengan situasi. Pendekatan yang tepat akan sangat menolong pemimpin meraih tujuan. Berlatihlah untuk tajam dan peka melihat situasi dan kondisi yang ada , tajamkan kemampuan Anda untuk mengambil keputusan2 yang tepat. Kalaupun pengambilan keputusan Anda ternyata salah, jangan kecil hati. Tetapi segeralah mengubah keputusan ke arah yang lebih baik. Jika Anda menajamkan kemampuan Anda maka seiring dengan berjalannya waktu Anda akan semakin cepat dalam pengambilan keputusan yang tepat, hikmat pemimpinpun bekerja dalam pikiran Anda.

Selamat mencoba!

pic : post.career.vi

(Dr Vera HG/IK/TML)