Leaders Figure Series: Sam Walton, Memimpin Wal-Mart meraih sukses

(The Manager’s Lounge – Leadership) – Sam Walton yang memiliki nama lengkap Sam Moore Walton lahir di Kingfisher, Oklahoma pada tanggal 29 Maret 1918. Sam Walton mendirikan Wal-Mart bersama Bud Walton di Rogers, Arkansas pada tahun 1962. Keduanya dilahirkan dalam keluarga miskin. Pekerjaan Sam pada masa kecil adalah memeras susu sapi, mengemasnya dalam botol dan mengedarkan susu sapi tersebut. Ia juga bekerja mencari uang tambahan sebagai penjual surat kabar namun akhirnya bisa menjadi salah satu orang paling kaya di dunia dengan jaringan toko ritelnya, Wal-Mart.

Pada awalnya Toko Sam merupakan toko waralaba dari The Butler Brothers. Dengan pertolongan Bud Walton, mertua dan saudara iparnya, Sam membuka toko di Ruskin Height, di dekat kota Kansas dalam pusat pertokoan. Kemudian membuka toko yang lebih besar yang diberi nama Walton’s Family Center dan akhirnya Sam bersama Bud mendirikan Wal-Mart. Strategi awal yang digunakan adalah toko dengan diskon. Strategi ini merupakan yang pertama di dunia. Lima tahun kemudian Wal-mart telah memiliki 24 cabang dengan penjualan 12,6 juta dolar. Pada 1970, Wal-Mart membuka pusat distribusi yang pertama dan kantor pusat di Bentonville, Arkansas serta memperdagangkan saham yang pertama kali. Kemudian Wal-Mart disetujui dan didaftar di New York Stock Exchange. Pada tahun 2003, perusahaan ini telah beroperasi di lebih dari 4000 toko di seluruh dunia. Pada tahun 1999, dengan 1.140.000 rekanan bisnis, Wal-Mart menjadi perusahaan swasta terbesar di dunia.

Tindakan Pemimpin Yang Sederhana, Namun Berdampak Besar
Setiap pemimpin pastilah memiliki gaya dan kekuatan masing-masing. Seorang Sam Walton dikenal sangat suka mengungkapkan sisi positif dari seseorang, kemudian mengucapkan terima kasih pada seseorang karena keistimewaan yang mereka lakukan.

Walton juga adalah seorang yang menghargai masukan dari orang lain. Dia selalu mengajukan pertanyaan pada siapa pun yang dianggapnya bisa memberinya masukan. “Maukah Anda mengunjungi pusat distribusi kami? Setelah itu tolong katakan pada saya, apa yang perlu diperbaiki.” “Menurut Anda, bagaimana konsep toko baru kami? Apa yang mesti dilakukan WalMart?” Hal ini menunjukkan bahwa Walton sangat terbuka terhadap masukan bahkan kritik yang ditujukan padanya, sementara cukup banyak pemimpin merasa alergi terhadap kritikan orang lain. Tindakan sederhana ini ternyata punya pengaruh nyata bagi pelanggan maupun mitra kerja.

Sam Walton bukanlah orang yang suka membuang waktu dan energi. Saran-saran dari pelanggan bukan hanya ditampung tanpa follow up yang jelas, namun ia menuliskannya dalam buku catatan yang selalu dibawanya, atau merekamnya dalam kaset. Setelah itu dia mengambil tindakan berdasarkan saran itu. Tindakan inilah yang pada akhirnya membuktikan kepeduliannya pada pelanggan.

Walton juga seorang pemimpin yang dekat dengan karyawannya. Seringkali keangkuhan para eksekutif puncak menjadi salah satu penyebab jatuhnya sebuah perusahaan. Mereka cenderung membangun jarak (gap) dengan karyawan lini depan. Semakin besar perusahaan, biasanya semakin besar pula kemungkinan para pemimpin tersebut kehilangan kontak dengan lini depan perusahaan. Namun tidak demikian halnya dengan Sam Walton, ia adalah seorang pemimpin yang bersahaja dan rendah hati. Sepanjang hidupnya, ia sering mengunjungi lini depan dari setiap tokonya. Gaya kepemimpinan Sam Walton yang dekat dengan karyawan tersebut mewarnai budaya perusahaan Wal-Mart hingga saat ini.

Rahasia Kesuksesan Sam Walton

Sukses kepemimpinan Walton menurut Michael Bergdahl, penulis The 10 Rules of Sam Walton, adalah karena Walton adalah orang yang memiliki visi , pantang menyerah, dan optimis. Ia juga senantiasa belajar dari para pesaingnya namun melakukan sesuatu dengan caranya sendiri, Ia tidak suka mengikuti gaya orang lain. Sam Walton juga adalah orang yang berani mengambil risiko, meski ia mengaku bahwa dahulu 90% ia selalu gagal ketika mengambil suatu risiko. Bagi Sam Walton kegagalannya merupakan suatu pelajaran untuk mencapai sukses.

Dalam buku Successful Business Leaders dari Investor’s Business Daily, ada beberapa rahasia keberhasilan Walton yang dapat kita pelajari, yaitu:

1. Terus mencoba untuk memperbaiki
Jika kita bertanya kepada Sam mengenai bisnis yang dijalankannya, maka dia adalah seorang yang tidak pernah merasa puas. Sebagai contoh, pada tahun 1966, Walton memiliki lima buah toko Wal-mart di beberapa toko kecil, dan kelima toko itu menghasilkan pendapatan $10 juta dalam penjualan per tahun. Tetapi, dia terus mencari berbagai cara untuk meningkatkan dan memperluas bisnisnya serta membuatnya lebih efisien. Ia mulai membaca tentang komputer bahkan mendaftar di sekolah IBM Corp, dan mempekerjakan beberapa pakar komputer. Penekanan awal pada teknologi ternyata menjadi salah satu kunci berkembangnya bisis Wal-Mart di kemudian hari.

2. Karyawan yang bahagia berarti konsumen yang bahagia
Walton mengakui bahwa awalnya dia begitu kikir dan tidak memberikan bayaran yang baik kepada para karyawannya. Namun akhirnya ia sadar bahwa ia harus memberikan bayaran yang lebih besar kepada para karyawannya karena menganggap mereka sebagai ”rekanan bisnis”. Menurut Walton, cara manajemen yang memperlakukan rekanan bisnis adalah sama dengan cara yang diterapkan terhadap para konsumen. Jika rekanan bisnis memperlakukan para konsumennya dengan baik maka para konsumen akan datang kembali dan kembali… disitulah letak keuntungan dan keberhasilan bisnis.

Walton juga kerapkali mengunjungi toko-toko nya dan meminta pendapat mereka, khususnya pegawai yang berada di garis depan, yaitu mereka yang benar-benar berhadapan dan berbicara dengan para konsumen, sebagai orang yang tau kondisi sesungguhnya di lapangan.

3. Belajar dari kompetitor
Walton tanpa kenal lelah selalu menyelidiki para pesaingnya. Ia akan berjalan memasuki Kmart dengan buku catatan kuning atau alat perekam. Ia melihat haga barang, barang pajangan dan cara toko itu menjalankan bisnisnya. Walton tidak mempelajari para pesaingnya karena ingin mengalahkan harga mereka, tetapi ia BELAJAR dari para pesaing tersebut.

4. Melakukan sesuatu dengan cara sendiri
Walton memiliki prinsip, bahwa kita bisa belajar dari para pesaing, tapi jangan ikuti mereka sepenuhnya. Kita harus menemukan peluang untuk melakukannya dengan cara yang berbeda.

5. Mengkritik diri sendiri dengan kritik terburuk
Menurut Walton, salah satu alsan mengapa Wal-Mart dapat tetap berdiri adalah karena ia dan para manajer toko secara konsisten berani untuk mengkritik diri sendiri. Jika melakukan kesalahan, maka akan segera diakui, dibicarakan dan mencari tau bagaimana cara memperbaikinya.

6. Bersenang-senang
Walton menekuni bisnisnya dengan serius, tetapi ia tidak takut untuk menertawakan dirinya sendiri. Dalam jadwal pertemuan dengan para manajernya, terkadang ia mengundang tamu yang tidak disangka-sangka, seperti Chief Executive General Electic Jack Welch atau penyanyi yang cukup terkenal. Pertemuan tahunan pemegang saham dikemas dalam bentuk pertandingan golf, tenis, atau tamasya. Menurut Walton, kita perlu mengendurkan ketegangan, bersenang-senang dan menunjukkan antusiasme senantiasa.

7. Lakukan apa yang Anda sukai
Menunjukkan antusiasme akan mudah dilakukan jika kita mencintai pekerjaan yang kita lakukan. Walton memang menyenangi dunia retail. Karena mencintai pekerjaannya, maka bekerja selama berjam-jam bukan menjadi halangan. Ia sering memulai hari nya di kantor pkl. 04.30. Menurut Walton, jika kita mencintai pekerjaan kita, maka kita akan selalu berusaha melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan, sehingga orang-orang disekitar kita akan merasakan gairah yang kita miliki.

“Nasib baik” Sam Walton adalah karena dia mencintai bisnisnya. Dia tak kenal lelah mencari cara-cara baru untuk melayani pelanggan. Seiring pertumbuhan perusahaan, dia juga makin menghormati orang-orang yang mewujudkan pertumbuhan itu. Sam tahu, pelanggan adalah segalanya bagi perusahaan. Dia menerapkan keyakinan ini dalam setiap tindakannya. Dan dalam menjalaninya, dia meninggalkan jejak untuk diikuti semua orang

Buah dari keberhasilan Sam Walton untuk membesarkan Wal-Mart berhasil ia nikmati sampai akhir hayatnya. Pada tahun 1992, ia meninggal dunia karena mengidap kanker dan memperoleh predikat sebagai orang terkaya di seluruh dunia. Ia juga meraih penghargaan dari Presiden Amerika Serikat berupa Medal of Freedom. Seandainya Sam Walton masih hidup saat ini, prestasinya bisa disandingkan dengan pengusaha-pengusaha sukses tingkat dunia lain seperti Warren Buffet ataupun Bill Gates. Kita dapat belajar bagaimana Walt-Mart terpilih menjadi Perusahaan peringkat sebelas yang paling mengagumkan dunia versi majalah Fortune.

 

NS/RP/TML