Mapping Will Increase Your Sales

(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – “Sepertinya sudah banyak orang yang saya tawarkan, baik yang saya hubungi by phone ataupun datangi langsung, saya coba jualan disana sini tapi tidak mendapatkan calon nasabah. Sampai saya siasati dengan memberikan berbagai macam hadiah2 menarik, sepertinya sdh semua jurus dan cara saya keluarkan tapi tetap gagal, susah jadi sales”

Keluhan dari para tenaga sales/marketing seperti diatas tadi mungkin sudah sering terdengar. Kesulitan dalam prospect, ditolak oleh calon customer, sudah menerangkan panjang lebar tapi ujung-ujungnya tetep di tolak.  Hal ini bisa saja menimbulkan kejenuhan dan putus asa pada diri marketing/sales tersebut. Namun di sisi lain, tidak sedikit sales/marketing yang menuai kesuksesan, karena keuletan, ketangguhan dan tentu saja mereka melakukan pengenalan wilayah atau mapping yang sangat baik untuk menunjang kesuksesan mereka. Mereka bisa menemukan calon-calon nasabah potensial ‘tersembunyi’ di lokasi yang tidak terlihat!

Hal ini tentu hal yang perlu untuk di berikan solusinya mengingat tenaga sales/marketing memegang peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan suatu bisnis. Bisnis lancar di topang oleh sales/marketing yang kuat. Kalau tidak ada penjualan, bisnis tentu tidak bisa jalan, sebaliknya kalau penjualan lancar, dana masuk dan keuntunganpun menjadi milik kita.

Sekarang saya mencoba membahas dari sisi sales/marketing yang produk dan sasaran jualannya sudah segmented.

Berikut beberapa tips dari beberapa sales/marketing tentang pengenalan wilayah/mapping

•    Jangan heran bila sulit mendapatkan calon nasabah prospektif yang terletak di pinggir jalan besar. Sudah pasti banyak kompetitor atau bahkan marketing lain yang telah mencoba mendekati mereka, bukan?
•    Selain jalan utama, telusuri juga jalan-jalan yang lebih kecil yang tidak terjangkau oleh mobil. Biasanya terdapat pengusaha-pengusaha seperti pengusaha kain perca, konveksi pakaian, usaha katering maupun distributor / agen-agen dan pengusaha limbah. Jenis-jenis usaha ini tidak memerlukan posisi yang strategis / di pinggir jalan besar, karenanya mereka memilih lokasi yang lebih tersembunyi karena ongkos sewa tempatnya tentu lebih murah.
•    Amati baik-baik aktivitas orang-orang di wilayah tersebut. Salah satu sales yang kami amati mendapatkan nasabahnya hanya karena ia tertarik melihat beberapa orang sibuk mondar-mandir membawa hasil konveksi (pakaian jadi). Sales ini mengikuti arah perjalanan orang-orang tersebut, dan berhasil menemukan sebuah pabrik konveksi di dalam sebuah gang!
•    Tentu saja menemukan sebuah tempat usaha bukan berarti langsung berhasil mendapatkan nasabah. Kita harus tahu dulu identitas pemiliknya. Bagaimana caranya? Coba gali keterangan dari orang-orang yang keluar / masuk pabrik tersebut. Bukan cuma identitas pemilik, namun juga gambaran kasar tentang siklus penjualan dan omzet usaha bisa Anda peroleh dari mereka.
•    Kendaraan adalah alat bantu, bukan kendala! Terkadang kita merasa kalau tidak ada kendaraan itu penghalang. Solusinya mudah saja, titipkan motor pada nasabah / pedagang yang sudah kita kenal baik, lalu lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Anda akan menjangkau lokasi-lokasi yang mungkin pelum pernah Anda kunjungi sebelumnya.
•    Yang terakhir, buatlah sebuah catatan dimana kita menuliskan proses penjualan yang terjadi setiap harinya, ini bukan semata-mata hanya masalah administratif. Tetapi kita perlu untuk memonitor hasil kerja kita dan mengusahakan bahwa calon-calon debitur yang kita masukkan di dalamnya benar-benar potensial alias “Hot Prospect”. Dengan demikian, success rate kita bisa meningkat, upaya kerja lebih efisien, dan hasilnya sudah pasti lebih mantap!

Selamat mencoba, dan salam sukses.

 

 

(Ria Felissa/AA/TML)